Page 29 - E-Module Fisika Kelas X
P. 29

E-Module Fisika Kelas X


                      9.  Ketidakpastian Pengukuran

                          Alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Kisaran setiap hasil pengukuran
                       ditinjau dari tingkat ketelitian masing-masing alat ukur. Hasil pengukuran suatu besaran
                       fisis ialah


                                                            x = x0 ± ∆x

                       dimana :

                       x = pendekatan hasil pengukuran

                       x0 = hasil pengukuran

                       ∆x = ketidakpastian pengukuran


                        a.  Ketidakpastian mutlak
                              Semakin kecil ketidakpastian mutlak, maka semakin tinggi ketepatan pengukuran

                          tersebut.  Misalnya,  pengukuran  berulang  suatu  besaran  fisis  dilakukan  sebanyak  n
                          kali  dengan      adalah  rata-rata  sampel,  dan  xi  adalah  data  pengukuran  ke-i,  maka
                                        ̅
                          ketepatan pengukuran ke-i dinyatakan:
                                                                 ∆  
                                                  Ketepatan = 1-   dengan ∆x = |   −   |
                                                                                       ̅
                                                                                     
                                                                    
                        b.  Ketidakpastian relatif
                              Ketidakpastian  relatif  dinyatakan  dalam  persen,  dengan  mengalikan   ∆     dengan
                                                                                                     
                          100%.  Semakin  kecil  ketidakpastian  relatif,  maka  semakin  tinggi  ketelitian
                          pengukuran tersebut.
                                         Ketelitian (%) = 100% - ketidakpastian relatif (%)
                        c.  Ketidakpastian tunggal
                              Hasil  pengukuran  tunggal  dilaporkan  sebagai  x  ±  ∆x,  dengan  x  adalah  hasil
                          pengukuran tunggal.
                                                            1
                                                       ∆x =   x skala terkecil
                                                            2
                        d.  Ketidakpastian pengukuran berulang
                              Jika    adalah nilai rata-rata sampel, xi hasil pengukuran sampel ke-i, ∆x adalah
                                    ̅
                          simpangan  baku  nilai  rata-rata  sampel,  dan  N  adalah  banyak  sampel  pengukuran,
                          maka dapat dirumuskan:
                                                                  ∑   
                                                              ̅
                                                                =      
                                                                     
                                                                       2
                                                             1      ∑    − (∑    ) 2
                                                 ∆   =    =    √                 
                                                          ̅
                                                                         − 1



               SMA N 1 WOLOWAE                                                                             29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34