Page 41 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Ketiga_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 41
BAB X
QADLA' SHOLAT
Sholat yang ditinggalkan karena lupa atau ketiduran
wajib diqadla' sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alayhi
wasallam :
ملسم هاور " كلذ ٗإ اله ةرافك ٗ اهركذ اذإ اولصِلف ة٘ص َسن نم "
Maknanya : "Barang siapa lupa tidak melakukan sholat tertentu
maka laksanakanlah jika ia ingat, tidak ada tanggungan atasnya
kecuali qadla' tersebut" (H.R. Muslim)
Dalam redaksi lain, Rasulullah bersabda :
ملسم هاور " اهركذ اذإ اوِلصُ نأ اتهرافكف اونع مان وأ ة٘ص َسن نم "
Maknanya: "Barang siapa lupa tidak melakukan sholat tertentu atau
tertidur maka kaffarahnya adalah melaksanakannya jika ia ingat"
(H.R. Muslim)
Jika sholat yang ditinggalkan karena lupa atau
ketiduran wajib diqadla' apalagi sholat yang ditinggalkan
dengan sengaja lebih wajib diqadla'. Ini juga masuk ke dalam
keumuman hadits Nabi yang sahih:
" ٌضقُ نأ قحأ للها نُدف "
Maknanya : "Hutang kepada Allah lebih layak untuk dibayar
(qadla')"
Hal ini disepakati (Ijma') oleh para ulama. Orang yang
mengatakan sholat yang ditinggalkan dengan sengaja tidak
wajib diqadla' seperti Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah, Sayyid Sabiq,
berarti telah menyalahi ijma' para ulama Islam seperti
dikatakan oleh al Hafizh Abu Sa'id al 'Ala-i, al Hafizh Ibnu
Thulun dan lain-lain.
37