Page 10 - Haematology Booklet - Peran Pemeriksaan Hematologi
P. 10

1.
              Lembar S, Then Z, Kurniawan W, Bororing SR. Hematologi. Jakarta: WIMI; 2011
              Kartamihardja E. Anemia defisiensi besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma. 2012;2(3)
       2.
              Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Pesan untuk remaja putri Indonesia: cantik itu sehat, bukan kurus. Kementerian
       3.
              Kesehatan Republik Indonesia. 22 Nov 2018 [Dikutip pada 04 Mei 2020]. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/arti


              cle/view/18112300003/pesan-untuk-remaja-putri-indonesia-cantik-itu-sehat-bukan-kurus.html.
       4.

              Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Kenali Masalah Gizi yang Ancam Remaja Indonesia. Kementerian Kesehatan
              Republik Indonesia. 15 Mei 2018 [Dikutip pada 04 Mei 2020]. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/arti



              cle/view/18051600005/kenali-masalah-gizi-yang-ancam-remaja-indonesia.html.
              Anggraini DD, Purnomo W, Trijanto B. Interaksi ibu hamil dengan tenaga kesehatan dan pengaruhnya terhadap kepatuhan ibu
       5.

              hamil mengonsumsi tablet besi (Fe) dan anemia di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri. Buletin Penelitian Sistem


              Kesehatan. 2018;21(2):82-89
       6.
              Amalia A, Tjiptaningrum A. Diagnosis dan tatalaksana anemia defisiensi besi. Majority. 2016;5:166.
              World health Organization. 2001. Iron Deficiency Anaemia Assessment, Prevention, and Control
       7.

              A guide for programme managers. www.who.int/nutrition/publications/en/ida_assessment_prevention_control.pdf
          Pemeriksaan Hematologi Sysmex dan Makna Klinis
           Deteksi dini merupakan pilihan terbaik dalam menekan kasus talasemia.
           Penapisan dini dapat dilakukan pada :
                                                 1
           1.  Keluarga penyandang talasemia          3.  Pasangan yang akan menikah
           2.  Masyarakat dan siswa sekolah           4.  Ibu hamil (diagnosis pranatal)
         Alat hematologi 3-part DIFF, Sysmex pocH-100i dan
         XP-Series  dapat  digunakan  untuk melakukan
         penapisan dini talasemia di Fasilitas Kesehatan
         Tingkat Pertama  (FKTP).  Parameter Hb, MCV,               Sysmex XP-100
         MCH, MCHC, dan RDW yang dilaporkan oleh alat
         dapat digunakan untuk  membedakan kondisi
         pasien anemia karena defisiensi zat besi atau
         dugaan talasemia.  1,6
                                                                   Sysmex pocH-100i
                                              Alat hematology 6-part  DIFF, Sysmex XN-L
                                              Series dan XN-Series selain dapat melaporkan
                                              parameter Hb, MCV, MCH, MCHC, RDW, juga
                                XN-550
         XN-450  XN-350
                                              dapat melaporkan parameter  IRF, %MicroR,
                                              %Hypo-He, Delta-He  yang dapat digunakan
                                              untuk membedakan anemia defisiensi besi
                   XN-3000 + DI-60            dengan talasemia. Selain itu parameter Ret-He
                                              juga dapat digunakan untuk memantau dan
      XN-1500                     XN-2000
                                              mengetahui profil zat besi pasien talasemia
                                              sebelum melakukan transfusi darah.
                                                                                  7




       Referensi
       1.     Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1/2018 tentang Pedoman Nasional Pelayanan
              Kedokteran Tata Laksana Thalasemia
       2.     Harvina S, Husna CA. Karakteristik pasien thalasemia mayor di BLUD RSUD Cut Meutia Aceh Utara tahun 2018. Averrous.
              2018;4(2):1
       3.     Hematology Oncology Working Group. Data jumlah pasien thalasemia di Indonesia. Dipresentasikan pada: Seminar Orientasi
              Penguatan Kapasitas SDM Petugas Kesehatan di Puskesmas dalam Mengatasi Kasus Thalasemia; 2019 Nov 05; Jakarta, Indonesia.
       4.     Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Beban biaya katastropik di Indonesia. Dipresentasikan pada: Seminar Strategi Pencegahan
              dan Pengendalian Thalasemia di Indonesia; 2018 Des 19; Bekasi, Indonesia.
       5.     Aulia. Pengendalian penyakit thalasemia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian
              Kesehatan Republik Indonesia. 05 Mei 2017 [Dikutip pada 14 Mei 2020]. Tersedia pada:  http://p2ptm.kemkes.go.id/kegia
              tan-p2ptm/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/pengendalian-penyakit-thalassemia.
       6.     Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pencegahan Talasemia. Dipresentasikan pada: Konvensi Health Technology
              Assesment Indonesia; 2010 Juni 16; Jakarta, Indonesia.
       7.     Schoorl M, Linssen J, Villanueva MM, NoGuera JA, Martinez PH, Bartels PC. Efficacy of advanced discriminating algorithms for
              screening on iron-deficiency anemia and β-thalassemia trait: a multicenter evaluation. Am J Clin Pathol. 2012;138(2):300-4.
       8.     Torino AB, Gilberti MD, Costa ED, Lima GA, Grotto HZ. Evaluation of erythrocyte and reticulocyte parameters as indicative of     8
              iron deficiency in patients with anemia of chronic disease. Revista Brasileira de Hematologia e Hemoterapia. 2015
              Apr;37(2):77-81.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15