Page 5 - Haematology Booklet - Peran Pemeriksaan Hematologi
P. 5
Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
Diagnosis anemia defisiensi besi ditegakkan berdasarkan :
6
1. Anamnesis untuk mencari faktor predisposisi dan etiologi.
2. Pada pemeriksaan sik biasanya ditemukan adanya gejala pucat menahun tanpa
disertai adanya hepatomegali dan splenomegali.
3. Pemeriksaan darah rutin, seperti: hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, dan
pemeriksaan indeks eritrosit: juga retikulosit, saturasi morfologi darah tepi, dan
pemeriksaan status besi, meliputi: serum besi, total iron-binding capacity (TIBC),
transferin, free erythrocyte protoporphyrin (FEP), dan serum ferritin.
Pada anemia de siensi besi nilai indeks eritrosit seperti mean corpuscular volume
(MCV) dan mean corpuscular hemoglobin (MCH) akan menurun, sedangkan mean
corpuscular hemoglobin concentration (MCHC) dapat menurun pada keadaan berat,
sedangkan red blood cell distribution width (RDW) akan meningkat. Pada gambaran
morfologi darah tepi dapat ditemukan sel mikrositik hipokrom dan sel pensil.
Apabila kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah nilai normal berikut, maka
7
menunjukkan indikasi anemia :
Hemoglobin Hematokrit
Klasifikasi
(g/l) (mmol/l) (l/l)
Umur 6 - 59 bulan 110 6.83 0.33
Umur 5 - 11 tahun 115 7.13 0.34
Umur 12 - 14 tahun 120 7.45 0.36
Umur > 15 tahun dan wanita dak hamil 120 7.45 0.36
Umur > 15 dan wanita hamil 110 6.83 0.33
Umur > 15 dan laki-laki 130 8.07 0.39
3