Page 36 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 36
RANGKUMAN
Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan bermunculannya
organisasi-organisasi intelektual yang hadir selama rentang periode tahun 1908
hingga kejatuhan belanda tahun 1942. Organisasi-organiasasi tersebut memiliki
andil yang besar dalam pembentukan karakter politik bangsa Indonesia pada
periode kemerdekaan, dimana lewat organisasi-organisasi seperti Budi Utomo,
SI, IP, PNI, GAPI, dll menciptakan para pemimpin-pemimpin yang ikut andil dalam
kemerdekaan Indonesia pasca pendudukan Jepang.
Selama masa periode pendudukan Jepang, organisasi yang ada pada masa
pemerintah Kolonial Belanda memang dihapuskan. Namun para pemimpinya
tetap punya andil dalam organisasi-organisasi bentukan jelang seperti PUTERA,
Jawa Hokokai, MIAI, dan Masyumi. Disamping itu pada masa ini dibentuk
pula beberapa organisasi semi-militer yang nantinya sangat berguna untuk
perang kemerdekaan dan perkembangan dunia militer Indonesia. Di akhir
pendudukannya Jepang sempat menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia
dengan membentuk BPUPKI dan PPKI.
Badan baru ini bermaksud menyelidiki masalah tata pemerintahan,
ekonomi, politik dalam rangka pembentukan negara merdeka. Upacara peresmian
dilakukan pada tanggal 28 Mei 1945 di Pejambon yang dihadiri oleh pejabat-
pejabat tinggi Jepang dan diikuti penaikan Bendera Merah Putih. Beberapa hasil
kongkret dari pembentukan dua organisasi ini seperti: perumusan dasar negara,
perumusan undang-undang, dan pembentukan beberapa aparatur negara pasca
kemerdekaan.
Disamping itu kebanyakan dari anggota badan ini juga punya peran aktif dan
signifikan dalam perumusan dan peristiwa disekitar proklamasi 17 agustus 1945
yang sebelumnya ditandai dengan peristiwa Rengasdengklok. Pasca peristiwa
pembacaan proklamasi Indonesia kemudian memasuki masa perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan dimulai dari tahun 1945-1949, diwarnai dengan
pengisian perlengkapan sebagai negara merdeka dan perjuangan bersenjata
serta berbagai diplomasi antara bangsa Indonesia dengan pihak Belanda.
Diplomasi itu direalisasikan dalam perjanjian-perjanjian yang telah disepakati
dengan Belanda.
Sejarah Nasional Indonesia VI 32