Page 14 - 163600-ID-refleksi-etika-bisnis-dalam-perspektif-m
P. 14
37
5. Menghindari qimar dan maysir, permainan atau transaksi yang tidak
bahwa dalam transaksi harus bebas fair oleh pihak tertentu. Dalam hal ini
pari perbuatan yang sifatnya spikulasi islam melarang perbuatan manipulasi
atau judi ( qimar ), dan pendapatan yang dapat merugikan orang lain.
yang tidak disertai dengan pekerjaan ( 10. Hak bekerjasama secara etis,
maysir ). bahwa setiap investor mempunyai hak
6. Menghindari manipulasi harga, untuk bertransaksi atau bekerjasama
islam memandang bahwa mekanisme yang baik, dengan prinsip : saling
pasar harus terjadi secara sempurna menghormati, saling menguntungkan,
antara permintaan dan penawaran. dengan sukarela, bertanggung jawab,
Setiap transaksi harus melalui dan transparan. Sebagaimana firman
musyawarah dan mufakat , termasuk dan tolong menolonglah
dalam hal penetapan harga; maka tidak ✖ ✔ ✕
kamu dalam mengerjakan kebajikan
✏
✒✓
✑
✑
dibenarkan penetapan harga sepihak dan taqwa, dan jangan tolong
atau manipulasi oleh kekuatan pihak menolong dalam berbuat dosa dan
✦ ✧ ).
Sabda Rosululloh S.a.w ✗✝ ✜✢✜✣ ✙ ✚ ✛
✄
tertentu. ✘✤
✟☞
✘
✟☎✠✠✟
✌✟✥
✟☎
naiknya harga itu adalah perbuatan I. Kesimpulan
✁
✂✄
✂
☎
Alloh, sesungguhnya saya ingin Bisnis merupakan aktivitas social,
berjumpa dengan-Nya, dan saya tidak yang melibatkan semua pihak
melakukan kedzaliman kepada pemangku kepentingan dalam bisnis
(stakeholder ), maka tindakan ataupun
(H.R. Abu Daud ). ✌☞ ✟✡ ✌✟ ✆ ✎ kebijakan bisnis harus direfleksi
✂☞
☛☞ ✄
✡
✟☎✠
✆
✝
✆ ✍✟
✂✍
✟☎✠
✍
✟
☎
✞✄
7. Menghindari ghabah, bahwa islam kedalam prinsip-prinsip etika. Artinya
melarang bertransaksi yang bisnis harus memperhatikan nilai-nilai
menyimpang dari harga wajar (disebut kepantasan ataupun kelayakan yang
ghabah ), yang telah menjadi bisa diterima oleh semua elemen
kesepahaman melalui musyawarah stakeholder. Refleksi etika bisnis bisa
mufakat. Transaksi pada harga wajar dikaji dalam perspektif etika moral
merupakan hak setiap pelaku pasar. dan etika spiritual. Etika moral
8. Hak atas informasi yang benar dan dieksplorasi melalui nilai-nilai social-
akurat, bahwa Islam menghormati budaya dan hukum formal; sedangkan
hak setiap orang untuk memperoleh etika spiritual bisa dieksplorasi melalui
dan menggunakan informasi yang nilai-nilai kebenaran agama.
benar dan akurat, dalam transaksi Bisnis yang dilakukan dengan penuh
(akad). Sebaliknya, islam etika, bisa lebih mudah untuk
mengharamkan perbuatan dan mencapai tujuan bisnis yang paling
penyebaran informasi yang tidak essinsial yaitu kesejahteraan semua
benar dan tidak akurat, karena bisa pihak stakeholder. Dikaji dalam
menimbulkan konflik dan perspektif etika, tujuan bisnis bukan
kesengsaraan. Islam juga melarang sekedar memperolah laba maksimal,
Menyembunyikan informasi penting ( eksistensi bisnis, perkembangan asset,
gish ) yang dibutuhkan masyarakat dan pertumbuhan unit usaha; tetapi
(pelaku pasar) yang paling essensial adalah
9. Menghindari dharar ( kerugian ), kesejahteraan para stakeholder dan
bahwa setiap investor punya hak untuk keadilan social.
terhindar dari kerugian yang Optimalisasi etika bisnis bisa dicapai
disebabkan oleh karena adanya melalui tiga dimensi kecerdasan yaitu: