Page 25 - Manusela Speleology Expedition 2017
P. 25
Manusela Speleology Expedition 2017
1. PENDAHULUAN bersifat asam ini kemudian mengeksploitasi
persendian atau fraktur yang ada pada batuan
Terletak di atas Lempeng Sunda, Indonesia
berada pada zona pertemuan Lempeng Eurasia, dasar. Secara bertahap kejadian tersebut
Indo-Australia, dan Filipina. Hal tersebut melarutkan batuan induk dan membuat bukaan
menghasilkan deretan kepulauan dengan atau saluran yang besar sehingga air dapat
kekayaan bentang alamnya. Salah satu bentang mengalir. Selama ribuan tahun, proses ini
alam yang mencuat akibat pertemuan beberapa akhirnya menciptakan drainase bawah tanah dan
lempeng yang saling bertemu di sekitar Indonesia gua.
adalah bentang alam karst. Menurut Clements et Berkaitan dengan karstifikasi, menurut
[1]
al., dalam Rahmadi , luasan bentang alam karst Maryanto et al., kadar CO2 yang larut dalam
[5]
di Indonesia berkisar pada 145.000.000 Ha. batuan dapat dikontrol oleh suhu permukaan dan
indeks vegetasi dari kawasan karst tersebut.
Bentang alam karst tercipta dari hasil
pengangkatan lantai atau dasar laut yang Adanya tutupan vegetasi yang lebat dan penyusun
mengandung mineral kalsit dan dolomit dari jasad batuan yang masih masif menjadikan keberadaan
kehidupan laut seperti cangkang hingga karang epikarst cukup dalam, sehingga mampu
[6]
dan mengalami karstifikasi. Menurut Bogli , melarutkan material lebih intensif .
[2]
salah satu faktor penting dalam laju karstifikasi Lebih lanjut, Haryono dan Adji
[7]
dan bentukan lahan karst yang dihasilkan adalah menjelaskan bahwa karstifikasi dipengaruhi oleh
iklim. Iklim memegang peranan penting, dua kelompok faktor, faktor pengontrol dan
sehingga setiap bentang alam karst di dunia pendorong. Faktor pengontrol adalah faktor yang
mempunyai karakteristik tersendiri, termasuk menentukan dapat tidaknya proses karstifikasi
bentang alam karst di Indonesia yang beriklim berlangsung, sedangkan faktor pendorong adalah
tropis. faktor yang menentukan kecepatan dan
kesempurnaan proses karstifikasi. Faktor
[3]
Adji et al., menyebutkan bahwa bentang
alam karst di Indonesia memiliki luas setara pengontrol karstifikasi terdiri atas jenis batuan,
dengan 20% total luas wilayah Indonesia yang kekompakan batuan, ketebalan batuan,
tersebar di kepulauaan Indonesia dari ujung barat keberadaan rekahan, curah hujan, dan ketinggian
hingga timur, namun, hanya sekitar 5% dari batuan terekspos. Sedangkan faktor pendorong
bentang alam karst di Indonesia yang benar-benar terdiri atas temperatur dan jenis tutupan lahan
dilindungi. Mengingat bentang alam karst bersifat (land cover).
rentan terhadap kerusakan, di sisi lain bernilai Penelitian ini merupakan upaya
ekonomis, dan banyak terkait dengan peri inventarisasi mulut gua dalam rangka melakukan
kehidupan masyarakat di sekitarnya, bentang konservasi bentang alam karst. Memanfaatkan
alam karst di Indonesia harus dijaga bersama. Sistem Informasi Geografis dan penginderaan
jauh, penelitian ini mencoba untuk
Secara sederhana Stokes et al.,
[4]
menjelaskan bahwa dalam proses karstifikasi, mengindentifikasi sebaran potensi mulut gua dan
faktor karstifikasi yang berpengaruh pada
hujan yang turun dari atmosfer membawa CO , keberadaan mulut gua di karst Formasi Manusela
2
larut dalam tetesan hujan. Hujan yang turun (Trmj).
menyusup dan meresap ke dalam tanah dan
membentuk larutan asam karbonat yang lemah
(H O+CO = H CO ). Larutan yang sedikit
2
3
2
2
19