Page 4 - eModul 7 SB Tika
P. 4
c. ekologis berkesinambungan (terjadi perubahan dalam proses);
d. rumit;
e. progresif (bebas tidak terkait dengan aturan-aturan tertentu);
f. individual (sangat personal menurut penciptanya).
4. Jenis Bahan Pewarna pada Tekstil
Pewarna tekstil terdiri atas dua jenis, antara lain pewarna alami dan pewarna
buatan. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan dengan pengecapan atau
printing, dan ada juga pewarnaan tekstil yang dilakukan dengan cara celupan,
coletan, atau kuasan. Semua pewarna tekstil dapat digunakan untuk
pengecapan, hanya saja perekatan di dalam serat berbeda-beda. Pewarna
tekstil yang mudah didapatkan adalah pewarna yang bahan dasarnya berasal
dari pigmen. Perajin atau industri yang banyak menggunakan pewarna ini
adalah tekstil printing atau sablon. Sebelum pewarna sintetis masuk ke
Indonesia, pewarna tekstil menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan, di
antaranya adalah kulit pohon tingi, kulit pohon jambal, dan kulit pohon tegeran.
Bahan-bahan tersebut kemudian akan menghasilkan warna sebagai berikut:
No Warna Keteranga
n
1. Hitam Dihasilkan dari indigo yang ditumpangi soga atau
tingi
2. Biru tua Dihasilkan dari daun nila
Cokelat atau Dihasilkan kulit pohon jambal, kulit pohon tegeran,
3.
soga kulit pohon tingi
4. Ungu Dihasilkan dari indigo ditumpangi soga
Dihasilkan campuran kunyit, cuka, pohon tegeran,
5. Kuning
tawas, dan jeruk
6. Hijau Dihasilkan biru indigo ditumpangi kunyit
7. Merah tua Dihasilkan dari pohon mengkudu
Karena warna alami memiliki keterbatasan jumlah, maka dimulailah
pembuatan warna sintetis yang memiliki ragam warna lebih banyak. Pewarna
sintetis merupakan zat yang berasal dari zat kimia. Proses pembuatan warna
sintetis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam nitrat yang sering
kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun sehingga
berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa macam warna
sintetis:
a. Napthol
Pewarna ini kebanyakan digunakan untuk pewarna kain batik karena
memiliki daya serap yang baik pada kain katun. Jenis pewarna ini baik untuk
pencelupan dalam kondisi dingin. Komponen zat pewarna naptol terdiri atas
dua jenis, yaitu naptol dan garam atau diazonium. pembangkitnya adalah
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMPN 6 Lembang Page 3