Page 72 - E-MODULE BERBASIS PBL MATERI EKOSISTEM
P. 72

E-module Berbasis PBL








                                            Uraian Materi



                                                        Bacalah uraian materi dibawah ini


                                                                                         dengan cermat!



           Daur biogeokimia
                                                     adalah peredaran unsur-unsur kimia dari lingkungan
     melalui  komponen  biotik  dan  kembali  lagi  ke  lingkungan.  Proses  tersebut  terjadi

     secara  berulang-ulang  dan  tak  terbatas.  Bila  suatu  organisme  mati,  maka  bahan

     organik yang tedapat di dalam tubuh organisme tersebut akan dirombak menjadi zat
     anorganik  dan  dikembalikan  ke  lingkungan.  Unsur-unsur  kimia  yang  terdapat  di

     alam  dapat  berbentuk  padat  (berupa  garam-garam  mineral),  cair,  atau  gas.  Daur

     tersebut meliputi interaksi antara tanah, atmosfer (udara), air laut dan air tawar,
     serta  makhluk  hidup.  Daur  biogeokimia  dapat  berlangsung  karena  adanya  aliran

     energi dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem.
           Daur biogeokimia dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu daur gas, daur

     cair, dan daur padat (sedimen). Daur gas meliputi daur karbon dan daur nitrogen.

     Daur cair meliputi daur air, sedangkan daur padat (sedimen) meliputi daur fosfor.

     1. Daur Karbon (C)


             Karbon (C) merupakan bahan utama dari semua molekul organik yang memiliki
     reservoir dan siklus atmosfer secara global. Karbon juga berada dalam bahan bakar

     fosil dan batuan sedimen, seperti batu kapur (CaCO3), dan sebagai senyawa karbon

     terlarut di lautan (Reece et al., 2012).
           Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 20, terjadi proses metabolisme timbal

     balik terutama dari fotosintesis dan respirasi sel yang bertanggung jawab atas siklus

     karbon  antara  faktor  biotik  dan  abiotik.  1)  Fotosintesis  menghilangkan  CO2  dari
     atmosfer  dan  memasukkannya  ke  dalam  molekul  organik,  yang  diteruskan  2)  di

     sepanjang  rantai  makanan  oleh  konsumen.  3)  Respirasi  seluler  oleh  produsen  dan
     konsumen mengembalikan CO2 ke atmosfer. 4) Pengurai memecah senyawa karbon

     dalam detritus; karbon itu juga, akhirnya dilepaskan sebagai CO2 (Reece et al., 2012).

           Pada  skala  global,  kembalinya  CO2  ke  atmosfer  melalui  respirasi  sel
     menyeimbangkan penghilangannya dari fotosintesis. 5) Namun, peningkatan



                                                          56
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77