Page 81 - E-MODULE BERBASIS PBL MATERI EKOSISTEM
P. 81
E-module Berbasis PBL
2. Suksesi Sekunder
Berbeda dengan suksesi primer, suksesi sekunder terdapat adanya gangguan pada
komunitas atau ekosistem, baik secara alami maupun buatan, tidak memusnahkan
ekosistem asal secara total. Oleh karena itu, pada komunitas atau ekosistem asal
substrat lama dan kehiduoan masih ada. Gangguan seperti banjir, angin kencang,
gelombang tsunami, kebakaran hutan secara alami, penebangan hutan secara
selektif, ataupun pembakaran padang rumput secara sengaja trkadang menyisakan
komunitas awal. Sisa-sisa komunitas tersebut dapat tumbuh dan membentuk
komunitas baru. Perubahan itu terus terjadi sampai terbentuk komunitas klimaks
kembali (Hasanah et al., 2020).
Proses terjadinya suksesi sekunder dapat dilihat pada Gambar 25 di Yellowstone
setelah kebakaran tahun 1988. Segera setelah kebakaran, api telah meninggalkan
lanskap yang tidak rata dan perhatikan pohon yang tidak terbakar di kejauhan. Satu
tahun setelah kebakaran, komunitas sudah mulai pulih. Tumbuhan herba berbeda
dengan tumbuhan yang menutupi tanah di hutan sebelumnya, menutupi tanah.
Setelah gangguan tersebut, area tersebut dapat kembali ke kondisi semula (Reece et
al., 2014).
Secara umum, suksesi sekunder memerlukan waktu yang lebih singkat daripada
suksesi primer. Hal itu disebabkan tanah atau substrat sudah terbentuk dan
menyokong pertumbuhan banyak tumbuhan dengan lebih cepat.
Gambar 25 Pemulihan Setelah Adanya Gangguan Skala Besar
Sumber: Reece et al., 2014
65