Page 81 - E-MODULE MATERI EKOSISTEM BERBASIS PBL KELAS X
P. 81

E-module Berbasis PBL






     Index (VET). Contoh dari puing-puing yang ditinggalkan oleh gletser yang menyusut

     atau aliran lahar vulkanik segar pada Gambar 24. Krakatau merupakan laboratorium
     alami,  dan  satu-satunya  pulau  yang  terdata  suksesi  ekologinya  sejak  dari  kondisi

     steril  setelah  letusan  1883.  Butuh  waktu  133  tahun  bagi  krakatau  untuk

     mengembalikan  kondisi  ekologisnya  hingga  seperti  saat  ini.  Bukan  waktu  yang
     singkat  memang,  tapi  kejadian  ini  bisa  kita  jadikan  contoh  untuk  melihat  betapa

     lamanya  waktu  yang  dibutuhkan  sebuah  pulau-pulau  kecil  untuk  mengembalikan

     kondisinya  sendiri.  Karena  terdapat  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  cepat
     lambatnya proses suksesi di suatu pulau. Faktor yang paling berpengaruh yaitu laut.

     Pulau-pulau  kecil  dipisahkan  oleh  laut  yang  terkadang  berjarak  hingga  ratusan

     kilometer.  Berbeda  dengan  pulau  besar  atau  bahkan  benua  yang  lebih
     memungkinkan terjadinya suksesi akibat tersebarnya biji-biji tumbuhan oleh faktor

     angin, binatang dan juga manusia.
           Proses suksesi diawali dengan tumbuhnya jenis lumut. Lumut-lumut inilah yang

     menimbulkan  kelembaban  dan  memungkinkan  jenis  paku-pakuan  untuk  tumbuh

     setelahnya.  Barulah  setelah  ini  rumput-rumputan  mulai  tumbuh  dan  membentuk
     semak-semak.  Adanya  semak-semak  ini  kemudian  memungkinkan  burung  untuk

     hinggap dan menyebarkan biji-biji tumbuhan lain. Ada pula penyebaran melalui air
     laut  yang  mendominasi  vegetasi  pantai,  seperti  jenis  cemara  laut,  waru  laut,

     ketapang  dan  nyamplung.  Perlahan-lahan,  terciptalah  tanah  hutan  muda  yang

     berkelanjutan.
               Pada  periode  ini,  tanaman  jenis  ficus  (beringin)

     yang  merupakan  bagian  yang  sangat  penting  bagi

     kehidupan  fauna  dan  juga  serangga  di  sekitarnya
     tumbuh dan berkembang menempati dataran rendah

     berumput  bersama  dengan  tanaman  hutan  sekunder

     lainnya. Terdapat 25 jenis ficus yang ada di Krakatau,
     dimana  masing-masing  jenis  ficus  berasosiasi  secara

     spesifik dengan jenis serangga tertentu. Dari ke empat
     pulau-pulau  kecil  yang  ada  di  gugusan  Krakatau,

     hanya Pulau Rakata (Krakatau Besar) yang memiliki

     perkembangan vegetasi paling matang tanpa banyak                         Gambar  24 Suksesi Primer pada
     terganggu aktivitas Gunung Anak Krakatau.                                            Aliran Larva

                                                                                  Sumber: Reece et al., 2014
                                                          64
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86