Page 82 - E-MODULE MATERI EKOSISTEM BERBASIS PBL KELAS X
P. 82
E-module Berbasis PBL
2. Suksesi Sekunder
Berbeda dengan suksesi primer, suksesi sekunder terdapat adanya gangguan pada
komunitas atau ekosistem, baik secara alami maupun buatan, tidak memusnahkan
ekosistem asal secara total. Oleh karena itu, pada komunitas atau ekosistem asal
substrat lama dan kehiduoan masih ada. Gangguan seperti banjir, angin kencang,
gelombang tsunami, kebakaran hutan secara alami, penebangan hutan secara
selektif, ataupun pembakaran padang rumput secara sengaja trkadang menyisakan
komunitas awal. Sisa-sisa komunitas tersebut dapat tumbuh dan membentuk
komunitas baru. Perubahan itu terus terjadi sampai terbentuk komunitas klimaks
kembali.
Proses terjadinya suksesi sekunder dapat dilihat pada Gambar 25 yang terbentuk
setelah terjadi kebakaran tahun 1988. Segera setelah kebakaran, api telah
meninggalkan lanskap yang tidak rata dan perhatikan pohon yang tidak terbakar di
kejauhan. Satu tahun setelah kebakaran, komunitas sudah mulai pulih. Tumbuhan
herba berbeda dengan tumbuhan yang menutupi tanah di hutan sebelumnya,
menutupi tanah. Setelah gangguan tersebut, area tersebut dapat kembali ke kondisi
semula.
Secara umum, suksesi sekunder memerlukan waktu yang lebih singkat daripada
suksesi primer. Hal itu disebabkan tanah atau substrat sudah terbentuk dan
menyokong pertumbuhan banyak tumbuhan dengan lebih cepat.
Gambar 25 Pemulihan Setelah Adanya Gangguan Berskala Besar
Sumber: Reece et al., 2014
65