Page 12 - E-BPDG SPLDV
P. 12
Salah satu materi dalam matematika yang secara simultan terbangun terutama
sejak awal pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama adalah Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
merupakan bagian dari Aljabar. Seseorang sering mengalami suatu kegiatan aljabar
di antaranya Persamaan Linear Dua Variabel dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
situasi yang berhubungan dengan perniagaan atau jual beli.
“ Dua kemeja dan dua celana harganya Rp704.000,00. Di toko dan merek yang
sama, satu baju dan tiga celana harganya Rp672.000,00. Berapa harga satu baju
dan satu celana?”
Saat akan mencari penyelesaian dari masalah di atas, maka gunakan
perhitungan dengan konsep Persamaan Linear Dua Variabel. Agar terbangun
kebermaknaan dalam materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, maka aspek
pemecahan masalah terutama dari konteks yang ada di sekitar peserta didik perlu
dijadikan sebagai acuan. Dengan demikian, untuk mengkonstruksi pemahaman
matematis yang kokoh, diperlukan pengembangan bahan ajar dan soal- soal aljabar
yang tidak rutin, menantang, berangkat dari masalah sehari-hari yang memerlukan
analisis, dan tidak hanya bisa diselesaikan dengan langkah- langkah yang
prosedural dan mekanistis. Karena hal ini seringkali menghilangkan kebermaknaan
dan keindahan matematika sehingga matematika dianggap sebagai sesuatu yang
tidak menyenangkan.
Materi ini menjadi salah satu materi yang menuntut peserta didik untuk bisa
mengkomunikasikan kemampuan komunikasi matematis dengan cara
mengungkapkan secara tertulis tentang ide/pendapat dengan tepat sebagai dugaan
penyelesaian masalah dan mengeksplorasi kemampuan komunikasi matematis
peserta didik. Dalam proses aktifitas pembelajaran, guru harus mengantisipasi
aktivitas mental apa saja yang muncul dari peserta didik dengan tetap
memperhatikan tujuan pembelajaran. Aktivitas-aktivitas tersebut dirancang sesuai
dengan prinsip dan karakteristik RME yaitu memberikan masalah kontekstual
sebagai titik awal pembelajaran dimulai dari hal-hal yang kontekstual dengan
kehidupan, berikutnya dituangkan dalam bentuk iconic atau visual, baru disajikan
2