Page 87 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 87
Para romusha yang berada di Pulau Jawa dikirim ke
Banten. Mereka ditempatkan di proyek pembangunan
Lapangan Terbang Gembor di Serang (Banten), jalan
kereta api Saketi—Labuan dan Jalan Raya Saketi—Bayah
(sepanjang 150 kilometer).
Pemberangkatan romusha tujuan Banten yang berasal
dari Jawa dimulai dari Kebumen. Dari Kebumen menuju
Padalarang, Jatibarang, Cirebon. Dari Jatibarang
dilanjutkan ke Jatinegara, Tanah Abang, hingga
Rangkasbitung. Setiba di Rangkasbitung perjalanan
diteruskan sampai Saketi, Banten Selatan. Saketi menjadi
titik mula sebagian dari para romusha dipekerjakan
membuat jalan kereta api.
Bersamaan dengan itu, mereka juga ditugaskan
membangun gedung markas besar Jepang di Pasir
Geleng, Malingping, Banten Selatan. Gedung tersebut
dijuluki Gedung Marimoto oleh para romusha. Marimoto
adalah nama seorang komandan romusha di Banten
Selatan. Pembangunan gedung tersebut melibatkan
sekitar 200 orang pekerja romusha. Konon, setelah
pembangunan gedung selesai, seluruh pekerja romusha
76 itu dibunuh oleh Jepang dengan kejam.
Literasi Nasional Sebagian dari romusha dikirim ke Gunung Madur,
Bayah. Di sana mereka dipekerjakan di tambang batu
bara. Sebelum kedatangan Jepang, Bayah adalah
daerah yang terkenal akan sumber daya alamnya. Pada
masa pendudukan Jepang, terjadi pembukaan lahan
dan dibangun jalan kereta api kecil penghubung lokasi
pertambangan. Dalam waktu singkat, Bayah menjadi
sebuah kota yang ramai. Terdapat fasilitas umum, seperti
stasiun kereta api, kantor telegraf, rumah sakit, pertokoan,
dan instalasi listrik.