Page 90 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 90
WAJIB SERAH PADI
Mulai April 1943, Jepang melarang Kebijakan “Wajib Serah Padi” dimulai
kegiatan pasar beras di Jawa. Pemerintah dengan dekrit di setiap karesidenan. Akan
Jepang mewajibkan para petani tetapi, pemerintah pusat tetap menetapkan
menyerahkan sejumlah hasil panennya. petunjuk dasar. Isinya antara lain, petani
Seluruh hasil panen padi digiling diwajibkan menjual sejumlah kuota tertentu
dan didistribusikan langsung melalui dari produksi mereka kepada pemerintah
pemerintah. Kegiatan penggilingan secara dengan harga yang telah ditetapkan.
pribadi dilarang dan hanya diperbolehkan
beroperasi melalui agen-agen teknis, yaitu Padi harus diserahkan ke penggilingan
Shokuryo Kanri Zimusho (SKZ, Kantor beras yang ditunjuk melalui pemerintah
Pengelolaan Pangan). Kebijakan ini dimulai desa. Apabila petani masih memiliki
sejak Oktober 1940, yang ditandai dengan sisa untuk dijual, setelah menyerahkan
dikeluarkannya Beikoku Kanri Kisoku kuota kewajiban, mereka hanya diizinkan
(Peraturan untuk Pengawasan Beras). menjualnya ke penggilingan yang terdaftar.
Mereka dilarang menjualnya kepada
tengkulak atau pasar setempat. Mereka
juga dilarang menumbuk gabah untuk
kepentingan komersial tanpa mendapat izin
dari pemerintah Jepang. 79
BUKU 2 | Sang Pembebas dari Utara