Page 15 - Menabung_Ebook
P. 15
manusia segera bereaksi dengan naik pohon atau segera mengambil batang kayu untuk
menyerang balik. Sementara itu, tanggapan yang sifatnya reflektif dan visioner merupakan
strategi untuk menghindari tanggapan reaktif yang berpotensi membawa bencana.
Manusia mengingat kejadian masa lampau yang dapat membawa tragedi, mencoba
untuk menganalisis sebab-sebabnya, dan membayangkan suatu jalan keluar yang dapat
direncanakan agar kejadian serupa tidak terulang pada masa depan. Ancaman binatang
buas dapat dikurangi dengan menciptakan senjata pembunuh atau membangun rumah
di atas panggung. Misalnya, ancaman kelaparan dapat diantisipasi dengan bertani di
lahan yang lebih subur atau lebih luas, atau menyimpan makanan cadangan di lumbung-
lumbung. Menabung Membangun Bangsa
Berdasarkan cara pandang sebagaimana telah dijelaskan, tema menabung di
sini berkaitan dengan strategi perencanaan yang bersifat reflektif dan visioner. Telah
dikemukakan bahwa menabung dapat diberi beberapa makna bergantung pada apa
yang dibayangkan akan diperoleh pada saat tertentu pada masa depan. Apabila yang
dibayangkan adalah memperoleh jaminan keamanan pangan, misalnya, dilakukanlah
upaya menyimpan kelebihan makanan dengan lebih dahulu menciptakan sarananya, yaitu
lumbung atau alat penyimpan lain. Jika yang diharapkan adalah terhindar dari penyakit
mematikan, dilakukan upaya untuk mempelajari ramuan kesehatan atau mempelajari
mantra-mantra penyembuhan. Apabila yang diharapkan adalah menjadi orang pandai,
diupayakan untuk mempelajari berbagai pengetahuan yang dapat membuatnya memiliki
kemampuan tertentu. Dengan demikian, menabung dapat berkaitan dengan tujuan
ekonomi, kesehatan, dan kompetensi tertentu.
Dalam buku ini menabung dibatasi pada aspek yang berkaitan dengan upaya mengatasi
permasalahan ekonomi, baik yang berhubungan dengan kebutuhan ekonomi masyarakat
pramodern atau tradisional maupun masyarakat modern. Kasusnya adalah wilayah
Nusantara yang kini diberi nama Indonesia. Perekonomian masa pramodern memiliki
karakteristik berbeda dengan masyaraat modern maka pembahasan tentang menabung
di Indonesia ini dibagi dalam dua bagian, yaitu menabung pada masa pramodern dan
modern. Masa pramodern dibagi ke dalam dua subperiode, yaitu prasejarah dan masa
kerajaan-kerajaan Nusantara, sedangkan masa modern dibagi ke dalam dua subperiode,
yaitu masa kolonial dan masa kemerdekaan.
Dalam buku ini pembabakan seperti itu tidak diartikan sebagai pemisahan dua periode 5
yang menggambarkan pergantian secara tegas satu periode oleh periode berikutnya.
Dalam kenyataan tradisi menabung pada masa pramodern berlangsung terus hingga
memasuki zaman modern, atau masa kini karena pada bagian akhir pembahasan periode
pramodern ditambahkan satu subbab tentang tradisi menabung yang berlanjut. Hal itu
sesuai dengan kenyataan bahwa cara-cara menabung secara tradisional tidak berhenti
ketika sistem menabung modern melalui dunia perbankan mulai diperkenalkan pada
bangsa Indonesia.