Page 23 - Menabung_Ebook
P. 23
3. Masa Kemerdekaan Indonesia
Masa Awal Kemerdekaan
Umur bangsa Indonesia jika dihitung sejak kemerdekaan masih relatif muda jika
dibandingkan dengan negara lain yang lebih maju. Jika dihitung sejak kemerdekaan
Indonesia tahun 1945 hingga saat ini tahun 2018, usia bangsa Indonesia baru mencapai
73 tahun. Meskipun demikian, proses pembentukan menjadi sebuah bangsa telah lama
berlangsung. Salah satu aspek yang dapat membantu untuk menjelaskan pembentukan
negara bangsa adalah melalui pengetahuan tentang sejarah menabung. Sebagaimana
telah diuraikan sebelumnya, budaya menabung dalam arti luas telah berlangsung di Menabung Membangun Bangsa
wilayah Nusantara sejak masa prasejarah. Tradisi itu terus berlangsung hingga masa-
masa kemudian melewati periode kerajaan Hindu-Buddha dan Islam. Pengenalan budaya
modern pada masa kolonial tidak melenyapkan budaya menabung dari masa sebelumnya
sehingga ketika pemerintah Hindia Belanda digantikan oleh pendudukan Jepang,
bank modern tetap dipertahankan. Bank modern yang yang memiliki akar kuat dalam
masyarakat Indonesia adalah Poostpaarbak. Demikian juga ketika Indonesia memasuki
alam kemerdekaan, lembaga bank modern yang dirintis oleh pemerintah Hindia Belanda
terus dipertahankan dan kemudian dinasionalisasikan, termasuk Poostpaarbank.
Pada awal kemerdekaan, yaitu sesudah RIS dibubarkan, De Javasche Bank sebagai
bank sirkulasi/pusat pemerintah Hindia-Belanda dinasionalisasikan menjadi Bank Sentral.
Sebelum Bank Sentral dibentuk, pada Oktober 1945 pemerintah mendirikan yayasan yang
diberi nama Poesat Bank Indonesia. Yayasan itu diberi wewenang oleh pemerintah untuk
melakukan kegiatan sebagai bank umum yang memberi kredit, mengeluarkan obligasi,
menerima simpanan giro, deposito, dan tabungan, serta memberikan informasi dan
penerangan dalam bidang ekonomi. Baru pada tahun 1946 didirikanlah Bank Nasional
Indonesia sebagai bank sirkulasi pertama milik pemerintah RI. Namun, NICA yang belum
mengakui kemerdekaan Indonesia tetap mengoperasikan De Javaasche Bank dan bank-
bank lain yang pernah ada sebelum 1945. Kondisi dualisme perbankan pada masa
perang kemerdekaan baru berakhir sesudah pemerintahan NICA dihapus dan Indonesia
memperoleh kedaulatan penuh pada tahun 1949. Sejak 1950 kondisi perbankan di
Indonesia mulai membaik, struktur bank yang terdiri atas bank pemerintah, bank swasta,
dan bank asing yang sebagian besar merupakan warisan dari zaman Hindia Belanda
kembali berfungsi di dalam pengendalian pemerintahan Indonesia. 13
Pada saat itu jumlah tabungan makin meningkat. Indikatornya terutama berdasarkan
data yang tercatat dalam bank pemerintah, yaitu Bank Tabungan Pos. Meskipun demikian,
jumlahnya masih dianggap belum seberapa jika dilihat dari jumlah total penduduk
Indonesia pada tahun 1950-an. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa pada saat itu
rakyat Indonesia belum memiliki hasrat menabung yang kuat. Usaha menabung yang
cukup besar terlihat dalam lingkungan tentara dan polisi, juga kalangan pedagang. Para
pedagang memiliki jumlah tabungan yang cukup besar meskipun belum stabil posisinya.
Dalam perkembangan selanjutnya bank swasta yang melayani tabungan makin