Page 82 - Menabung_Ebook
P. 82
b. Gerabah
Pada bagian awal telah dijelaskan bahwa gerabah merupakan karya
genius yang memiliki banyak manfaat. Berbagai manfaat ini mungkin yang
menyebabkan tradisi pembuatan gerabah ini bertahan begitu lama. Gerabah
tidak punah oleh perkembangan teknologi wadah modern. Dengan melihat
keadaan saat ini, kita dapat mengatakan bahwa tradisi pembuatan gerabah
yang telah ada sejak zaman prasejarah masih dipraktikkan di berbagai tempat
di wilayah Indonesia hingga sekarang.
Pada zaman prasejarah kita menemukan situs penting tempat temuan
gerabah, misalnya di Jawa Tengah (Plawangan), DKI Jakarta (Kelapa Dua,
Pejaten, sepanjang sungai Ciliwung), Jawa Barat (Buni), Banten (Anyer),
Bali (Gilimanuk), dan Sumba (Melolo). Selain di tempat-tempat itu, gerabah
ditemukan juga di berbagai wilayah lain. Pada masa Hindu-Buddha gerabah
ditemukan di situs-situs di Jawa (Trowulan, Gresik, Tuban), dan di Sumatra
(Kota Cina dan Muarajambi). Selanjutnya, pada masa Islam gerabah
ditemukan di situs-situs penting di Jawa Barat (Banten Lama), DKI Jakarta
(Pasar Ikan), Jawa Timur (Mojokerto), dan Sulawesi Selatan (Takalar).
Kini tradisi pembuatan gerabah masih ditemukan di banyak tempat di
Indonesia, misalnya di Sumatra (Air Jernih, Galo Gadang, danBalai Talang);
Menabung Masa Pramodern Bali (Blah Batuh); Lombok (Panujak), Sumba (Watu Hadang); Sulawesi Utara
Jawa (Balong Mulyo, Narukan, Mayong, Bayat,dan Kasongan Mojoagung);
(Pulutan); Ternate (Maregam); dan Seram (Ouw).
Beberapa contoh di bawah ini menunjukkan wadah gerabah tetap dibuat
di berbagai wilayah Indonesia.
Fakta sebagaimana ditunjukkan di atas memperlihatkan bahwa tradisi
pembuatan wadah ini memang tidak lekang dimakan waktu.
72