Page 49 - 05 Sayonara Saudara Tua
P. 49

Rapat BPUPKI menghadapi berbagai            Dalam hal ini, Sukarno menyampaikan
                kendala. Salah satunya mengenai bentuk      bahwa bangsa Indonesia akan menjadi
                pemerintahan. Para tokoh Muslim saat        sebuah negara yang menghormati bangsa
                itu menghendaki pemerintahan yang           lain. Berbagai persoalan kebangsaan akan
                berdasarkan agama, sedangkan orang          diputuskan melalui musyawarah mufakat.
                Bali menginginkan bentuk pemerintahan       Kelompok minoritas akan didahulukan
                monarki dengan Sukarno sebagai rajanya.     dan dilindungi. Demokrasi tidak hanya
                                                            diterapkan dalam bidang politik, tetapi
                Sidang terbuka BPUPKI itu dihadiri oleh     juga di bidang sosial dan ekonomi.
                para tokoh dari berbagai daerah dan latar   Ketuhanan yang Maha Esa  berarti bahwa
                belakang, yaitu para pendukung gerakan      dalam berbangsa yang mayoritas Muslim,
                nasionalis, federalis, negara kesatuan,     keberadaan agama Kristen, Katolik, Hindhu,
                abangan Jawa, para petani dari pulau di     Budha, maupun agama monoteis lainnya
                luar Jawa, santri, pedagang dari Sumatra    diterima dan masing-masing kelompok
                dan Sulawesi, priyayi, cendekiawan, elite   agama hendaknya saling menghormati.
                berpendidikan Barat, serikat pekerja,
                kelompok Katolik dan Protestan, golongan    Menurut Sukarno, Pancasila dapat
                militer, serta organisasi pemuda.           diselaraskan menjadi istilah kuno Indonesia,
         38     Mereka semua memiliki pemikiran dan         yaitu gotong-royong. Orang kaya dan
                                                            miskin, yang berbeda agama, berbeda suku
           Literasi Nasional  pandangan yang berbeda-beda mengenai   saling bahu-membahu membangun bangsa
                                                            Indonesia. Sukarno menutup pidatonya
                bentuk pemerintahan, pembagian wilayah,
                dan luas pemerintahan. Namun, perselisihan
                                                            dengan berapi-api.
                pendapat tersebut dapat ditengahi oleh
                Sukarno yang menawarkan Pancasila           Keberhasilan pidato Sukarno yang sedikit
                sebagai dasar negara. Konsep Pancasila      revolusioner itu tidak disukai oleh para
                disampaikan oleh Sukarno dalam pidatonya    petinggi Jepang. Namun, para petinggi
                pada 1 Juni1945.                            Jepang tidak mengambil tindakan terhadap
                                                            Sukarno. Sebaliknya, pada Juli 1945 para
                Dalam pokok pikirannya, Pancasila terdiri   petinggi Jepang menyepakati untuk
                atas konsep kebangsaan, kemanusiaan,        memberikan kemerdekaan kepada bangsa
                kerakyatan, keadilan, dan Ketuhanan         Indonesia.
                yang Maha Esa dalam konteks kebebasan
                bertuhan dan beragama.
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54