Page 165 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 165
yang melibatkan beberapa wilayah kontrol perdagangan di wilayah selatan politiknya, bahkan kerap melakukan sumber sejarah lokal, khususnya Hikayat
pantai utara pulau Sumatera, muncul Sumatera. 19 intervensi, ke kawasan Asia Tenggara. 21 Raja-Raja pasai, memperkuat gambaran
menggantikan pola lama yang berpusat Samudra Pasai sebagai daerah penghasil
di belahan selatan. Munculnya pola Perkembangan di atas selanjutnya Dengan demikian, sejak sekitar abad rempah-rempah. Hal ini nampak dalam
17
perdagangan baru ini berawal dengan memberi ruang gerak yang bebas ke-13 Samudra Pasai telah berkembang ilustrasinya tentang Syekh Ismail, yang
bagi Samudra Pasai, yang terletak di
menjadi salah satu pusat perdagangan
jatuhnya kerajaan Hindu-Budha bagian utara pulau Sumatera, untuk di Asia Tenggara yang menarik para digambarkan sebagai seorang Syekh
Sriwijaya di pantai selatan Sumatra, berkembang menjadi pusat perdagangan pedagang asing untuk berkunjung. Sejak Mekkah yang mengunjungi Samudra
di Palembang dan Jambi. Setelah baru dalam jaringan ekonomi maritim saat itu pula, para pedagang Muslim Pasai untuk menyebarkan Islam. Setelah
memegang hegemoni politik dan internasional. Dengan tertutupnya India yang mendominasi jaringan tinggal beberapa waktu, syekh tersebut
ekonomi selama sekitar tiga abad, dari wilayah selatan Sumatera bagi kegiatan perdagangan antara India dan China menyatakan niatnya untuk kembali ke
7 sampai 10, di wilayah pantai utara dagang maritim menyusul kejatuhan menjadikan Samudra Pasai sebagai salah Mekkah. Maka Sultan mengumpulkan
Sumatra dan Selat Melaka, Sriwijaya Sriwijaya, para pedagangpun kemudian satu pusat konsentrasi kegiatan dagang berbagai hadiah yang dipilih dari
kemudian ditaklukkan Kerajaan Cula bergerak ke wilayah di bagian utara mereka di kawasan Melayu-Nusantara. barang-barang dagangan utama yang
22
pada awal abad ke-11. Jatuhnya guna mencari tempat-tempat baru Catatan Tome Pires menggambarkan menjadi hasil andalan Kerajaan Samudra
18
Sriwjaya membawa implikasi kuat pada untuk mendapatkan barang dagangan bahwa Samudra Pasai berkembang Pasai seperti kampar, merica, kapur
kemunculan pola perdagangan baru yang laku di pasaran internasional. menjadi kerajaan kaya dan makmur, barus, cengkeh, dan pala. 25
tersebut. Daerah pantai utara Sumatera Kondisi ini selanjutnya didukung dipadati banyak pedagang dari berbagai Dari sudut pandang di atas, maka
dan sepanjang Selat Malaka sejak saat kebijakan politik Majapahit yang— negara Muslim (Moorish) dan China bisalah dikatakan bahwa perubahan pola
itu praktis terbuka untuk kegiatan tidak seperti Sriwijaya—menerapkan guna melakukan transaksi perdagangan perdagangan, yang telah melibatkan
perdagangan internasional. Kondisi ini kontrol kekuasaan yang longgar untuk dalam jumlah besar. Dia selanjutnya wilayah pantai utara Sumatra,
23
diperkuat dengan munculnya Kerajaan wilayah pantai utara pulau Sumatera, bahkan mencatat bahwa kehadiran merupakan faktor yang menentukan
Majapahit di Jawa pada 1293, yang sehingga kemudian mengakibatkan Muslim India, khususnya dari Bengal, dalam proses pembentukan kerajaan
memotong jalur perdagangan dari munculnya pusat-pusat perdagangan menduduki peringkat tertinggi dari dan Islamisasi di Samudra Pasai. Melalui
wilayah timur Nusantara yang telah baru di wilayah tersebut. Selain itu, jumlah kehadiran pedagang Muslim keterlibatannya yang langsung dan
20
berada di bawah kontrol kekuasaannya. perubahan politik di dataran China juga negara-negara lain, seperti Turki, intensif dalam “perdagangan jarak
Komoditi dagang utama dari wilayah turut memperkuat terciptanya kondisi Arab, dan Persia. Gambaran kehadiran jauh” (long distance trade) di Lautan
timur, khususnya rempah-rempah, yang di atas, khususnya berkuasanya Dinasti para pedagang ini memang didukung Hindia, Samudra Pasai mengalami
26
saat itu semakin diminati di pasaran Yuan dan Ming pada abad ke-13 dan 14. kenyataan bahwa wilayah pantai utara proses Islamisasi yang intensif, sejalan
internasional, jatuh ke tangan para Berbeda dengan dinasti sebelumnya, Sumatra dikenal sebagai penghasil dengan akumulasi kekuasaan politik
penguasa Jawa. Lebih dari itu, kebijakan Sung dan Tang, yang menutup bandar rempah-rempah, tepatnya merica, dan ekonomi yang mengalahkan
ekonomi dan politik Majapahit memang perdagangan mereka bagi para pedagang yang memang sangat laku di pasaran pusat-pusat perdagangan lain di pantai
sengaja menghambat kemunculan asing, dua dinasti China di atas justeru internasional di Eropa. Tidak kurang utara Sumatera. Hal ini bisa dijelaskan
24
kembali Sriwijaya guna memegang mengarahkan kebijakan ekonomi dan pula penting untuk disebutkan bahwa bahwa dalam “perdagangan jarak jauh”,
152 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 153