Page 10 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 10
Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh
pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
3. Perlawanan dari Maluku
Pada tahun 1570, rakyat ternate dibawah pimpinan
Sultan Hairun melakukan perlawanan, namun Sultan Hairun tewas
terbunuh. Selanjutnya diteruskan putranya Sultan Babullah tahun
1570-1575 dan berhasil mengusir Portugis.
6. Mundurnya Portugis dari Indonesia
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada
seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada
tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat
kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun
dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di
dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya peperangan dipimpin oleh
Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis
harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis dimanfaatkan
Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605,
Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan
pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore
kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di
Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu
Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku dan
Portugis diusir ke Timor Timur (sejak 1515).
7. Pengaruh Portugis di Nusantara
Portugis sebagai bangsa yang menjajah Indonesia memiliki
pengaruh tersendiri bagi bangsa Indonesia diantaranya yaitu: