Page 7 - demo
P. 7

khusus perempuan yang memerlukan perlindungan            kelompok rentan itu, hal tersebut menjadi persoa-
      dengan pengakuan khusus dari negara, misalnya            lan uokum tersendiri yang dihadapi perempuan
      apabila di fasilitas kereta api yang rawan terjadi       ke�ka mendapatkan pelayanan publik khususnya
      pelecehan seksual ke�ka gerbong dicampur                 ke�ka menggunakan kendaraan umum. Ke�adaan
      penumpang laki-laki dan perempuan maka perem-            perlindungan hukum menyebabkan rentan terjadin-
      puan harus diberlakukan khusus melalui penye-            ya perlindungan hukum terhadap hak-hak perem-
            eberapa tahun yang lalu marak diberitakan di         diaan gerbong khusus perempuan,  begitu juga di   puan ke�ka berkendaraan menjadi lemah.
            berbagai media mengenai aksi pelecehan                       Beberapa peris�wa dunia transportasi di   transportasi publik seper� bus trans Jakarta menye-     Oleh karena itu, menurut hemat penulis
            seksual yang dilakukan oknum penumpang   atas menunjukkan bahwa bagaimana perempuan   diakan gerbong khusus bagi penumpang perem-  untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak
 laki-laki menimpa penumpang perempuan di bus   menjadi pihak yang paling rentan menjadi korban   puan, begitu juga dengan armada yang baru seper�   perempuan ke�ka menikma� pelayanan publik
 trans Jakarta, kejadian yang sama marak terjadi pada   kejahatan dalam moda transportasi dan mendapat-  Maas Rapid Transporta�on (MRT) harus diusahakan   harus diiku� dengan kebijakan hukum yang mem-
 armada kereta api, terutama pada jam berangkat   kan persoalan-persoalan serius ke�ka ia melakukan   disediakan jalur khusus untuk penumpang perem-  berikan afirmasi terhadap perempuan melalui
 kerja maupun pulang kerja khususnya di Jakarta,   perjalanan. Padahal �dak dapat dipungkiri yang   puan. Bukan itu saja, perlakuan diskriminasi teha-  diskriminasi posi�f, oleh karena prinsip kebijakan
 penumpang begitu banyaknya harus berdesak-de-  melakukan perjalanan �dak saja melulu kaum adam   dap perempuan dilakukan dengan menyiapkan   diskriminasi posi�f dalam penyelenggaraan trans-
 sakan dan bercampur antara penumpang laki-laki dan   tetapi kaum hawa �dak kalah pen�ng dan kuan�tas   fasilitas menyusui baik di kendaraan maupun   portasi harus terlembagakan melalui instrumen
 perempuan tanpa ada pembatas yg memisahkan   yang terus bertambah.  Berkaca dari seabrek prob-  tempat menunggu penumpang (halte, bandara, dan   hukum dari mulai Undang-Undang, Peraturan
 bersentuhan fisik laki-laki dan perempuan, adagium   lem pelayanan transportasi untuk kaum hawa di atas,   terminal).   Pemerintah, Peraturan Daerah, atau Peraturan
 dalam kriminologi pun berkesusaian ke�ka ada   maka perlu kebijakan komprehensif untuk menuntas-  Pada kontek demikian, diskriminasi terhadap   Kepala Daerah yang respon gender dalam fasilitas
 kesempatan untuk melakukan pelecehan yang diser-  kannya, maka untuk menemukan solusi yang   perempuan untuk mendapatkan perlakuan khusus   pelayanan umum.
 tai dengan niat jahat seseorang maka terjadilah   menyeluruh tersebut penyelenggaraan transportasi   ke�ka menggunakan kendaraan umum menjadi      Undang-undang di bidang transportasi
 pelecehan seksual yg sebagian besar korbannya   harus memperha�kan pelayanan terhadap perem-  diskrimasi yang posi�f, diperbolehkan dalam hak   seper� Undang-Undang penerbangan, Undang-Un-
 adalah kaum hawa. Bahkan sepuluh tahun yg lalu   puan yang merupakan bagian dari pelayanan publik   asasi manusia (posi�f discrimnina�on), justru ke�ka   dang perkeretaapian, Undang-Undang pelayaran,
 terjadi peris�wa tragis ke�ka beberapa mahasiswa   yang harus disediakan negara yang kemudian menja-  diperlakukan sama antara laki-laki dan perempuan   dan Undang-Undang angkutan lalu lintas jalan,
 STIKES Ahmad Yani Bandung menjadi korban   di hak kons�tusional warga negara yang dijamin   dalam penggunaan fasilitas kendaraan publik lebih   harus mulai berspek�f gender dan diskriminasi
 pemerkosaan dan pembunuhan oleh oknum sopir   kons�tusi yang menjadi tanggung jawab negara   berpotensi melanggar hak asasi manusai perem-  posi�f. Kebijakan yang �dak kalah pen�ngnya
 angkot.   untuk memeuhinya.   puan.                           adalah pada penyediaan failitas yang dapat men-
    Di Jakarta juga kejadian yang sama seorang      Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009      Prinisp perlakuan khusus bagi kelompok   dukung terpenuhinya hak-hak perempuan ke�ka
 penumpang angkot jurusan rawa belong menjadi   tentang Pelayanan Publik, meletakkan 3 (�ga) prinsip   rentan dalam pelayanan publik memang menghen-  berkendaraan seper� gerbong perempuan, ruang
 korban pemerkosaan dan pembunuhan supir angkot   pelayanan publik yaitu prinsip persamaan hak,    daki siapa saja kelompok rentan itu, apakah karena   menyusui, dan kebutuhan perempuan lainnya,
 yang dinaikinya. Ini baru kejadian pada moda trans-  non-diskriminasi, dan perlindungan khusus terhadap   gendernya menjadi rentan seper� perempuan yang   menjadi perlu mendapatkan �ndakan afirmasi juga
 portasi darat, pada transoportasi udara �dak kalah   kelompok rentan.  Prinsip non diskriminasi menghen-  harus diperlakukan khusus agar terlindungi hak-hak-  ke�ka menyiapkan fasilitas kendaraan umum
 bermasalah terutama untuk penumpang perempuan,   daki agar se�ap pelayanan publik yang diberikan   nya dalam pelayanan publik? Undang-Undang ini   maupun fasilitas umum lainya seper� terminal bus,
 beberapa tahun yang lalu kita mendengar berita   penyelenggara pelayanan publik dilakukan �dak   sama sekali �dak mengatur secara jelas siapa   bandara, dan ruangan dalam kapal.
 seorang penumpang perempuan melahirkan di atas   didasarkan pada perbedaan agama, ras, suku,
 pesawat dalam penerbangan dari Papua ke Makassar.   gender, dan latar belakang ekonomi. Prinsip persa-
 Pada transportasi laut juga diperkirakan menghadapi   maan hak menghendaki agar pelayanan publik
 masalah yang sama, terutama pada kapal-kapal   dilakukan dengan adil terhadap semua warga negara.
 penumpang, fasilitas khusus utk perempuan yang   Prinsip perlindungan khusus bagi kelompok rentan
 sedang menyusui atau hamil mungkin juga �dak   menghendaki agar pelayanan publik diberikan
 tersedia dengan maksimal.   kepada kelompok rentan.
    Prinsip non diskriminasi dan prinsip
 perlakuan khusus terhadap kelompok rentan
 menurut penulis harus dipahami secara proporsional
 dalam konteks hak asasi manusia bagi perempuan
 yang memiliki kebutuhan khusus dan berbeda
 dengan laki-laki. Misalnya prinsip non diksriminasi
 yang �dak boleh membedakan perlakuan pelayanan
 publik karena alasan perbedaan gender maka
 menurut penulis prinsip dalam pelayanan transporta-
 si harus diberlakukan secara a contrario, ar�nya
 pelayanan publik di bidang transportasi justru harus
 diberlakukan secara diskriminasi karena kondisi




                         | Edisi 2019                                                                            7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12