Page 28 - Fix e modul-22
P. 28

di  dekat  Masjid  Ampel,  Surabaya.  Sunan  Ampel  mendirikan  pesantren

                      sebagai pusat Pendidikan. Diantara para santrinya adalah Sunan Giri dan


                      Raden Fatah. Beliau tidak membedakan antara pejabat, petani, kalangan

                      atas, kalangan bawah, orang Islam atau bukan orang Islam. Beliau sangat

                      mengayomi kaum lemah, melindungi kaum kecil dan menghargai kaum atas.

                      Beliau pula yang pertama kali menciptakan huruf pegon atau tulisan arab

                      berbunyi Bahasa Jawa, dengan huruf pegon ini beliau dapat menyampaikan


                      ajaran-ajaran Islam kepada para muridnya. Hingga sekarang huruf pegon

                      tetap dipakai sebagai bahan pelajaran agama Islam dikalangan pesantren.

                      Huruf  pegon  merupakan  huruf  atau  aksara  Arab,  akan  tetapi  berunyi

                      Jawa,  atau  Bahasa  Jawa  yang  ditulis  dengan  huruf  Arab.  Hal  ini


                      menunjukkan  bahwa  Sunan  Gresik  memiliki  sikap  moderasi  beragama

                      akomodatif terhadap budaya lokal dalam hal Bahasa Jawa


                                Masyarakat  pesisir  utara  Jawa  adalah  masyarakat  yang  hidup

                      dalam tradisi dan budaya yang turun temurun. Dalam dakwahnya, Sunan

                      Ampel membawa ajaran Islam yang disampaikan dengan cara-cara damai,

                      moderat,  toleran  dan  menyesuaikan  tradisi  masyarakat  yang  telah  ada


                      mengandung  nilai-nilai  Islam.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  Sunan  Ampel

                      memiliki sikap anti kekerasan.  Sebelum kedatangan para penyiar Islam,

                      orang-orang  Majapahit  mengenal  upacara  peringatan  terhadap  orang

                      mati,  disebut  sraddha,  sebuah  upacara  peringatan  atas  kematian

                      seseorang pada  tahun ke-12. Setelah kedatangan penyiar Islam Campa


                      yang  dipelopori  Sunan  Ampel,  penduduk  Majapahit  mulai  memperingati

                      tradisi kenduri, dan memperingati kematian seseorang pada hari ke-3, ke-

                      7, ke-40, ke-100, dan ke-1000. Dalam prakteknya, masyarakat berkumpul

                      mendatangi keluarga yang ditinggal, lalu acara tersebut diisi dengan zikir,

                      tahlil dan doa. Tradisi keagamaan ini, bukanlah berasal dari ajaran Hindu-


                      Budha,  tetapi  merupakan  tradisi  keagamaan  muslim  Campa  yang

                      dikenalkan Sunan Ampel.











                                                                                                                                    17
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33