Page 33 - Fix e modul-22
P. 33
moderasi beragama yang dimiliki oleh Sunan Ampel yaitu komitmen
kebangsaan
Falsafah dakwah Sunan Ampel adalah memperbaiki kerusakan
akhlak masyarakat yang terjadi saat itu, dakwah yang dibawakan dikenal
dengan sebutan Mohmo atau Moh Limo, artinya tidak mau melakukan lima
hal yang dilarang oleh agama. Seperti halnya Moh mabok, Moh main, Moh
wadon, Moh Madat dan Moh maling.
1. Moh mabok artinya tidak mau melakukan mabuk dengan meminum khamr
atau minuman keras.
2. Moh main artinya tidak mau untuk melakukan permainan judi, sabung,
togel dan lain-lain
3. Moh wadon artinya tidak mau melakukan zina
4. Moh madat artinya tidak mau memakai narkoba
5. Moh maling artinya tidak mau mencuri dan sejenisnya
Dengan ajaran tersebut Prabu Brawijaya sangat senang dengan hasil
didikan dari Sunan Ampel. Raja menganggap bahwa ajaran agama Islam
merupakan budi pekerti yang mulia. Saat Raden Rahmat mengumumkan
ajarannya adalah Islam, raja pun tidaklah marah. Namun sayangnya, raja
tidak mau masuk Islam dengan alasan ingin menjadi raja Budha terakhir di
Majapahit. Saat itu pula Raden Rahmat diizinkan untuk menyiarkan agama
Islam di wilayah Surabaya bahkan di seluruh wilayah Kerajaan Majapahait.
Hal tersebut tentunya dengan catatan bahwa rakyat tidak boleh dipaksa,
kemudian Raden Rahmat memberikan penjelasan bahwa tidak ada paksaan
sama sekali dalam beragama. Hal ini menunjukkan bahwa Sunan Ampel
(Raden Rahmat) memiliki sikap toleransi karena tetap menghargai
masyarakat yang berbeda agama
22