Page 88 - Fix e modul-22
P. 88
Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang
pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap, mengikuti
sambil memengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah
dipahami dengan sendirinya, kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan,
ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan serta seni suara suluk sebagai
sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang popular adalah Ilir-
ilir dan Gundul-gundul pacul”. Sehingga Nilai toleransi yang dimiliki oleh
Sunan Kalijaga sudah cukup jelas.
4. Akomodatif terhadap Budaya Lokal
Pada sub-pelajaran Sunan Kalijaga, muatan indikator akomodatif
terhadap budaya lokal terdapat dalam materi:”Sunan Kalijaga
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai
sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang popular adalah Ilir-
ilir dan gundul-gundul Pacul. Dialah yang menggagas baju takwa, perayaan
sekatenan, gerebg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan
Petruk Dadi Ratu. Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua
beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga”. Sudah
sangat jelas bahwa Sunan Kalijaga akomodatif terhadap budaya lokal.
Terlihat dari bagaimana cara beliau dalam memasukkan nilai-nilai Islam
dalam lagu Jawa, memasukkan nilai-nilai Islam dalam pementasan wayang,
nilai-nilai Islam dalam arsitektur. Hal ini tidak terjadi tanpa sikap Sunan
Kalijaga yang akomodatif terhadap budaya lokal. Berkat sikap inilah Islam
menyebar di Jawa dengan pesat tanpa kekerasan dan paksaan.
77