Page 42 - GABUNG FILENYA
P. 42
pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era
global, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia
yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan
dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan
penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga mewujudkan proses
pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman
kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan
partisipasi masyarakat.
Sistem persekolahan di Indonesia yang berlaku sampai saat ini juga bukan
sistem pendidikan yang ideal. Tidak ada keseimbangan antara berbagai sub-
sistem yang menopang sistem persekolahan, sehingga seolah-olah setiap sub-
sistem itu berjalan sendiri-sendiri, sementara masih kuatnya cengkaraman
budaya feodal telah menyebabkan kondisi pendidikan di Indonesia cenderung
pada proses yang instant,pragmatis dan berorientasi materialistik. Banyaknya
orang membeli ijazah atau gelar aspal (asli tapi palsu) adalah contoh hasil
sinergi negatif antara budaya feodal formal simbolik dengan budaya instant
yang cenderung tidak mau bersusah payah akibat motivasi dan komitmen yang
rendah, disamping merepresentasikan ketidakberdayaan dan keputusasaan
karena kalah dalam persaingan. Maka sistem sekolah Indonesia juga harus
bertumpu kepada pendidikan yang berlandaskan pengembangan karakter,
moral dan kebermaknaan.
34