Page 165 - Kelas_06_SD_Tematik_1_Selamatkan_Makhluk_Hidup_Siswa
P. 165

Peduli Hijau di Kampung Naga
                                                      Oleh: Santi Hendriyeti




                      Banyak hal yang dapat dipelajari ketika berkunjung  ke sebuah pemukiman
                      yang asri. Kampung Naga, misalnya. Kampung ini terletak pada lembah di

                      tepi Sungai Ciwulan, Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari
                      ketinggian sudah terlihat atap-atap ijuk rumah adat yang dikelilingi oleh hijau
                      hutan dan petak-petak sawah dengan padi yang mulai menguning.

                      Hutan Larangan, begitu masyarakat Kampung Naga menyebutnya. Tidak
                      sekadar sebutan, hutan rimbun tersebut tidak sekali pun pernah dipijak oleh
                      warga. Jangankan menebang pohonnya, mengambil ranting yang jatuh untuk

                      dijadikan  kayu  bakar  pun  tidak  boleh  dilakukan.  Alhasil,  konsistensi  warga
                      dalam memegang janji untuk tidak mengganggu hutan berbuah kenyamanan.
                      Hijau pohon di hutan yang tidak diganggu, membuat lereng selalu stabil.

                      Walau hidup di lembah, tak pernah sekalipun Kampung Naga tertimpa longsor
                      pegunungan. Hijau pohon yang kaya oksigen tentu juga selalu menebar udara
                      sejuk di sepanjang musim.

                      Di area kampung dan sekitarnya, warga juga memelihara aneka tanaman
                      yang bermanfaat bagi kehidupan. Contohnya Pohon Aren (Arecaceae). Ijuknya

                      dimanfaatkan sebagai atap rumah dan dirangkai menjadi sapu, niranya diolah
                      menjadi gula aren. Ada pula berbagai jenis tanaman yang dimanfaatkan
                      sebagai bumbu dapur serta obat-obatan. Di sepanjang jalan di tepi kampung
                      ditemui tanaman bawang, kapulaga, pisang, sereh, kecombrang, cabai, seledri,
                      kelapa, dan berbagai jenis tanaman lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan

                      warga. Kapulaga (Amomum compactum), selain dapat dimanfaatkan sebagai
                      bumbu masakan, buahnya juga berkhasiat sebagai obat batuk. Bahkan di
                      sawah, genjer (Limnocharis flava) yang sering dianggap sebagai  gulma

                      ternyata tidak begitu saja disingkirkan. Pucuk yang masih muda, dikonsumsi
                      oleh warga sebagai sayuran pendamping lauk. Jarang sekali warga perlu pergi
                      berbelanja ke luar kampung untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

                      Kehidupan warga di Kampung Naga berlangsung nyaman, selaras dengan
                      hijau alam yang dipeliharanya.













                                                                       Tema 1: Aku Cinta Membaca             159
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170