Page 113 - BUKU SOSIOLOGI SMA
P. 113
3. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial
dari Sudut Pandang Biologi
Perilaku menyimpang seseorang bisa menjadi awal dari terbentuknya
suatu norma baru. Jika semakin banyak orang ikut menerapkan perilaku
menyimpang itu, dan kelompok terorganisasi ikut menunjang dan
membenarkan penyimpangan tersebut maka perbuatan itu tidak lagi
dipandang sebagai perilaku menyimpang, tetapi justru sebagai norma
baru. Pada masyarakat modern dewasa ini, banyak kita temukan para
wanita yang bekerja di luar rumah dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan oleh pria.
Dari sudut pandang biologis bahwa penyimpangan sosial berhubungan
dengan faktor-faktor biologis, seperti tipe sel-sel tubuh. Sejumlah ilmuwan
seperti Lombroso, Kretschmer, Hooton, Von Hentig, dan Sheldon
melakukan berbagai studi yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai
tipe tubuh tertentu lebih cenderung melakukan perbuatan menyimpang.
a. Kriminolog Italia Cesare Lombroso berpendapat bahwa orang jahat
dicirikan dengan ukuran rahang dan tulang-tulang pipi panjang,
kelainan pada mata yang khas, tangan-tangan, jari-jari kaki serta
tangan relatif besar, dan susunan gigi yang abnormal.
b. Sheldon mengidentifikasikan tipe tubuh menjadi tiga tipe dasar, yaitu
endomorph (bundar, halus, dan gemuk), mesomorph (berotot dan atletis),
ectomorph (tipis dan kurus) mempunyai kecenderungan sifat-sifat
kepribadian dan kepribadiannya masing-masing. Misalnya, para
penjahat umumnya mempunyai tipe tubuh mesomorph.
Para ahli ilmu sosial meragukan kebenaran teori tentang tipe tubuh
tersebut. Meskipun ditunjang oleh berbagai bukti empiris, para kritikus
menemukan sejumlah kesalahan metode penelitian sehingga menimbulkan
keraguan terhadap kebenaran teori tersebut.
4. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial
dari Sudut Pandang Psikologi
Teori ini berpandangan bahwa penyakit mental dan gangguan
kepribadian berkaitan erat dengan beberapa bentuk perilaku menyimpang
karena perilaku menyimpang sering kali dianggap sebagai suatu gejala
penyakit mental. Perilaku menyimpang juga sering kali dikaitkan dengan
penyakit mental, namum demikian teori psikologis tidak dapat memberikan
banyak bantuan untuk menjelaskan penyebab perilaku menyimpang
seseorang.
Ilmuwan yang terkenal di bidang ini adalah Sigmund Freud. Dia
membagi diri manusia menjadi tiga bagian penting sebagai berikut.
106 Sosiologi SMA Kelas X