Page 115 - BUKU SOSIOLOGI SMA
P. 115

Akibatnya, timbul keadaan tidak adanya seperangkat nilai atau
                    norma yang dapat dipatuhi secara konsisten oleh masyarakat.
                       Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan karena adanya
                    ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang
                    dipakai untuk mencapai tujuan tersebut. Perilaku menyimpang akan
                    bertambah luas jika banyak  orang yang semula menempuh cara-cara
                    pencapaian tujuan dengan cara yang wajar beralih ke cara-cara yang
                    menyimpang. Teori ini sangat cocok untuk menganalisis banyak
                    perilaku menyimpang di negara berkembang, misalnya, perilaku KKN.
                       Ada lima cara pencapaian tujuan mulai dari yang wajar maupun
                    menyimpang sebagai berikut.
                    1) Konformitas, yaitu sikap yang menerima tujuan budaya yang
                       konvensional dengan cara yang juga konvensional, atau yang
                       selama ini biasa dilakukan.
                       Contoh:   Seseorang yang ingin kaya dengan cara yang wajar dan
                                 diterima umum, yaitu bekerja keras, halal, dan tidak
                                 bertentangan dengan hukum.
                    2) Inovasi, yaitu sikap seseorang dalam menerima secara kritis cara-
                       cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
                       dengan cara baru yang belum biasa dilakukan. Dalam inovasi
                       upaya pencapaian tujuan dilakukan dengan cara yang tidak
                       konvensional termasuk cara-cara yang terlarang dan kriminal.
                       Contoh:   Seorang otodidak komputer berhasil menembus sistem
                                 komputer suatu bank. Ia menjadi kaya dengan cara baru
                                 dan kreatif, namun melanggar hukum.
                    3) Ritualisme, yaitu sikap seseorang menerima cara-cara yang
                       diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara tertentu, namun
                       menolak tujuan-tujuan kebudayaannya.
                       Dalam ritualisme, seseorang mempertahankan cara yang sudah
                       konvensional, namun tujuan yang sebenarnya sebagian besar telah
                       dilupakan. Ritus (upacara) tetap dilakukan, tetapi fungsi dan
                       maknanya sudah hilang.
                       Contoh:   Pengemudi menaati lampu lalu lintas karena takut
                                 ditilang, bukan demi keselamatan diri dan pengemudi
                                 lain.
                    4) Pengasingan, yaitu sikap seseorang menolak baik tujuan-tujuan
                       maupun cara-cara mencapai tujuan yang telah menjadi bagian
                       kehidupan masyarakat ataupun lingkungan sosialnya.
                       Contoh:   Seorang karyawan mengundurkan diri dari perusahaan
                                 karena konflik kepentingan pribadi dan kepentingan
                                 perusahaan.




                108                                                 Sosiologi  SMA Kelas X
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120