Page 71 - BUKU SOSIOLOGI SMA
P. 71

Kalau seseorang mengadakan asimilasi ke dalam suatu kelompok
                    maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompoknya. Dalam
                    proses asimilasi mereka mengidentifikasikan dirinya dengan
                    kepentingan-kepentingan kelompok.  Apabila kelompok-kelompok
                    mengadakan asimilasi maka batas-batas antara kelompok-kelompok
                    tadi akan hilang dan keduanya lebur menjadi satu.
                       Beberapa faktor penghambat asimilasi menurut  Koentjaraningrat
                    antara lain sebagai berikut.

                    1) Perbedaan-perbedaan fisik.
                    2) Perbedaan ekstrem dalam latar belakang budaya, misalnya
                       diskriminasi ras di Afrika Selatan.
                    3) Prasangka pribadi yang negatif. Misalnya, ada orang tua di Jawa
                       melarang anaknya berpacaran dengan anak luar Jawa karena
                       berprasangka bahwa anak luar Jawa itu pasti akan mempermainkan
                       cinta anak gadisnya.
                    Beberapa faktor yang mempermudah asimilasi antara lain sebagai berikut.
                    1) Toleransi.
                    2) Suatu sikap yang menghargai orang asing dan kebudayaannya.
                    3) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
                    4) Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi seimbang.
                    5) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
                    6) Adanya musuh bersama dari luar.
                    7) Adanya perkawinan campuran (amalgamation).


             2. Konsensus dan Kontravensi

                    Adanya lima proses dari interaksi-interaksi sosial tersebut (kerja sama,
                persaingan, konflik, akomodasi, dan asimilasi) mempunyai aspek-aspek yang
                beraneka ragam. Dari lima proses ini maka kerja sama, persaingan, dan
                konflik dipandang sebagai proses dasar. Selanjutnya ada dua lagi proses
                interaksi sosial yang hampir sama, yaitu konsensus dan kontravensi.
                a. Konsensus sangat berdekatan dengan kooperasi (kerja sama), tetapi
                    keduanya tetap berbeda.
                       Konsensus adalah suatu area dari persetujuan di mana istilah kooperasi
                    diletakkan. Konsensus dapat dipandang sebagai suatu permainan yang
                    sama, kedua belah pihak berusaha mendapat keuntungan maksimal,
                    tetapi dipersiapkan untuk memberikan keuntungan-keuntungan kepada
                    yang lain dalam batas-batas yang masuk akal, supaya menghasilkan
                    kepuasan yang relatif. Contoh dari konsensus adalah aliansi di antara
                    negara-negara. Bila anggota-anggota suatu grup berada dalam perbedaan
                    kepentingan yang dapat menjurus kepada perpecahan dari konflik
                    maka konsensus sangat dibutuhkan.

                 64                                                 Sosiologi  SMA Kelas X
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76