Page 75 - BUKU SOSIOLOGI SMA
P. 75

Selanjutnya setelah terjadi proses sosial, nilai-nilai yang selalu dibawa
                itu mulai tertanam dan melembaga dalam proses sosial tadi. Kalau diterima
                masyarakat maka nilai-nilai tersebut akan berubah statusnya menjadi
                ”nilai-nilai sosial” yang selanjutnya dijadikan pedoman dan ditaati oleh
                para anggota warga masyarakat.
                    Kalau sikap dan perasaan tentang nilai-nilai sosial itu sudah menumbuhkan
                satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan maka nilai tersebut
                sudah menjadi ”sistem nilai sosial”. Oleh karena itu, seseorang dapat pula
                mengembangkan sendiri sikap dan perasaan di luar lingkup sistem nilai-
                nilai sosial terhadap sesuatu yang dianggap baik, yang disukai atau tidak
                disukai berdasarkan pandangan dan selera pribadi masing-masing. Nilai
                yang ditentukan oleh selera pribadi masing-masing tersebut disebut nilai
                individual. Nilai individual bersifat subjektif dan memiliki ruang yang
                terbatas. Pada prinsipnya nilai individual dapat membantu seseorang
                dalam membuat keputusan-keputusan secara individual. Kadang-kadang
                nilai individual itu bertentangan atau menyimpang dengan nilai sosial
                yang mempunyai sifat lebih objektif, namun di pihak lain antara nilai-nilai
                tersebut saling menyesuaikan. Keteraturan-keteraturan dalam kehidupan
                dituntut adanya tertib sosial, dan keajegan atau kemampuan pola-pola
                tingkah laku dari seluruh masyarakat yang berinteraksi.
                    Selain nilai maka supaya terjadi tertib sosial perlu diciptakan norma-
                norma di dalam masyarakat. Pada mulanya norma tersebut terbentuk
                secara tidak sengaja, tetapi lama-kelamaan norma-norma tersebut dibuat
                secara sadar. Contoh pada zaman dahulu jual beli lewat seorang perantara
                tidak harus diberi keuntungan.  Akan tetapi lama kelamaan menjadi
                kebiasaan bahwa perantara atau yang dikenal dengan peraturan makelar
                harus mendapat bagian sebagai balas jasa. Di dalam masyarakat norma-
                norma yang ada mempunyai kekuatan-kekuatan mengikat yang berbeda-
                beda, akan tetapi norma-norma tersebut memiliki sanksi, apabila terjadi
                pelanggaran norma.
                    Di masyarakat, dengan adanya norma-norma tersebut bermanfaat
                untuk mendukung dan menopang nilai-nilai dan pola kehidupan yang
                berlaku di masyarakat. Artinya untuk mendukung tercapainya nilai-nilai
                dan pola kehidupan yang dianut diperlukan aturan-aturan berlaku yang
                disebut norma yang dilengkapi sanksi-sanksi.
                    Di samping norma-norma sebagai aturan-aturan untuk berperilaku,
                tujuan dengan adanya norma dalam masyarakat tersebut, yaitu untuk
                memelihara ketertiban dan perdamaian di antara orang-orang yang
                memiliki kepentingan yang berlainan sehingga satu dengan yang lain akan
                saling hormat-menghormati terhadap kepentingan masing-masing. Dengan
                adanya norma di masyarakat maka manusia sebagai individu maupun
                sebagai anggota masyarakat, tidak dapat bertindak bebas sesuka hatinya.





                 68                                                 Sosiologi  SMA Kelas X
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80