Page 110 - BKSN 2021 (1)
P. 110
bukan oleh tekanan dari orang-orang terdekat-Nya, seperti ibu-Nya
(Yoh. 2:3-4), saudara-saudara-Nya (Yoh. 7:8-9), atau sahabat-sahabat
yang dikasihi-Nya (Yoh. 11:5).
2. Mendengar kabar kedatangan Yesus, Marta pergi menjemput-Nya.
Pada waktu bertemu dengan Yesus, Marta langsung berkata, “Tu-
han, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (ay.
21). Marta sepertinya menyesali mengapa Yesus tidak segera datang
ketika dikabarkan kepada-Nya bahwa Lazarus jatuh sakit. Ia bersi-
kap demikian karena percaya pada kuasa Yesus untuk menyembuh-
kan orang sakit dari berita-berita tentang mukjizat penyembuhan
yang telah dilakukan-Nya. Meski menyesali kedatangan Yesus yang
terlambat, Marta tetap percaya bahwa Allah akan memberikan apa
pun yang diminta Yesus (ay. 22). Di sini, Marta mengakui karya Allah
di balik mukjizat-mukjizat atau tanda-tanda yang dikerjakan Yesus,
walaupun dia kurang percaya pada kata-kata Yesus bahwa Lazarus,
saudaranya, akan bangkit lagi. Dia memang percaya bahwa Lazarus
akan dibangkitkan, tetapi di akhir zaman (ay. 24), seperti keyakinan
umum di kalangan orang Yahudi pada masa itu. Itulah sebabnya Ye-
sus menyatakan diri-Nya sebagai kebangkitan dan hidup. “Akulah ke-
bangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang per-
caya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (ay. 25-26). Marta
semakin maju dalam imannya dengan percaya pada pewahyuan diri
Yesus sebagai kebangkitan dan hidup. Walau mungkin belum mema-
hami sepenuhnya, dia mengungkapan imannya dengan berkata, “Ya,
Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang
akan datang ke dalam dunia” (ay. 27). Pengakuan iman ini sama de-
ngan yang ingin dicapai oleh penginjil Yohanes, “Semua yang tercan-
tum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Me-
sias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya” (Yoh. 20:31).
3. Maria segera bangkit dan pergi menjumpai Yesus setelah diberitahu
oleh Marta secara pribadi, “Guru ada di sana dan Ia memanggil eng-
kau.” Ketika berjumpa dengan Yesus, Maria tersungkur di depan ka-
ki-Nya. Hal ini mengungkapkan banyak arti. Tindakan Maria ini bisa
mengungkapkan kesedihan, permohonan, dan hormatnya kepada
Yesus sebagai gurunya. Maria lalu mengatakan persis seperti yang
dikatakan Marta, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku
108 Pendalaman Kitab Suci untuk Dewasa/Lingkungan