Page 22 - MATERI-INTI-1-_BLS-BHD__1
P. 22
DIKLAT BAPELKES BATAM
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bantuan hidup dasar (Basic Life Support) adalah usaha yang dilakukan untuk
mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan yang
mengancam nyawa (Goyten, 2008). Adapun indikasi bantuan hidup dasar
diantaranya henti jantung dan henti nafas. sistematika pertolongan diperkenalkan
suatu konsep pertolongan yang disebut DRCAB yang merupakan singkatan dari
Danger, Response, Circulation, Airway, Breathing.
B. Implikasi
Diharapkan dari hasil pembelajaran mata diklat ini peserta diklat dapat
mengembangkan keterampilan Memberikan Bantuan Hidup dasar (Teknik
Resusitasi Jantung Paru) yang lebih optimal.
Selanjutnya peserta diklat sebagai perawat pemberi pelayanan kesehatan mampu
menjawab inovasi keperawatan kegawatdaruratan, memecahkan masalah-masalah
pelayanan kegawatdaruratan untuk menjawab tantangan global dunia kesehatan
khususnya pemberian bantuan hidup dasar dengan teknik RJP yang baik dan benar
yang sesuai dengan Standar.
C. Tindak Lanjut
Peserta diklat diharapkan dapat mengaplikasikan keterampilan yang telah
didapatkan secara cepat dan tepat. Identifikasi dan pembebasan jalan nafas serta
bantuan Ventilasi tanpa alat ini tidak hanya dilakukan di rumah sakit saja, tapi dapat
juga dilakukan di mana saja bila terdapat korban henti jantung dan henti nafas.
Peserta diklat dituntut untuk meningkatkan terus wawasan dan keterampilan
dalam pemberian bantuan Hidup dasar, karena IPTEK terus berkembang, bisa
dengan cara browsing di internet tentang BHD, membaca buku-buku sumber terbaru
mengenai kegawatdaruratan, mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan
seperti Advance Cardiac Life Support (ACLS) atau yang berkaitan dengan kasus
kegawatdaruratan, dan lain-lain.
52
A great place to learn and grow