Page 10 - baruu revisi_Neat
P. 10
5. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Faktor
Bhinneka Tungga Ika yaitu berpegang pada prinsip bersatu dalam keberagaman. Artinya
walaupun terdapat banyak perbedaan suku bangsa, adat istiadat, ras maupun agama
masyarakat tetap setia dan bersedia untuk bersatu dalam satu negara atau bangsa.
6. Kelembagaan
Kelembagaan menjadi faktor pembentuk identitas nasional yang berperan dalam
menyatukan bangsa melalui lembaga-lembaga pemerintahan dan politik, seperti birokrasi,
angkatan senjata maupun partai politik sehingga tersusun kepentingan nasional.
Keikutsertaan birokrasi pemerintahan dalam pembentukan identitas nasional yaitu
mempertemukan berbagai kepentingan-kepentingan yang berbeda dari kepentingan
pemerintahan dan juga kepentingan rakyat sehingga tercapai kepentingan nasional. Angkatan
bersenjata berperan dalam mempertahanakan keutuhan wilayah NKRI sedangkan partai
politik yang bersifat terbuka untuk seluruh warga negara dapat menampung aspirasi
masyarakat.
7. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Keadaan ekonomi yang maju dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sehingga dapat membentuk dan mempertahankan identitas nasional sebaliknya keadaan
ekonomi yang tertinggal juga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Masyarakat akan
mudah dipengaruhi dengan iming-iming yang dapat berupaya untuk melemahkan identitas
nasional. Dengan adanya perkembangan ekonomi dapat melahirkan lapangan pekerjaan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Menurut Damri dan Fauzi (2019), identitas yang melekat pada bangsa Indonesia adalah
negara yang memiliki banyak keberagaman. Keberagaman ini merupakan perpaduan unsur-
unsur yang menjadi inti dari identitas, diantaranya:
1. Sejarah
Berdasarkan catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah negara, dahulu Indonesia
dikenal dengan nama Nusantara. Selain itu, nusantara juga memiliki dua kerajaan besar yang
5