Page 3 - MATERI 3 SEJARAH PEMINATAN KELAS X
P. 3

e.  Sartono Kartodirdjo (1921-2007)
                            Menurut  definisinya  sejarah  pada  hakikatnya  dibatasi  oleh  dua  hal  yaitu
                            sejarah dalam arti objektif dan sejarah dalam arti subjektif. Sejarah dalam
                            arti  subjektif  merupakan  suatu  bangunan  yang  disusun  penulis  sebagai
                            suatu uraian atau cerita. Sedangkan sejarah dalam arti subjektif merupakan
                            proses sejarah dalam aktualisasinya merujuk pada kejadian atau peristiwa
                            itu sendiri.

                            Berdasarkan  pertyataan-pernyataan  yang  dikemukakan  oleh  sejarawan
                         mengenai  sejarah,  dapat  disimpulkan  bahwa  sejarah  adalah  rekonstruksi
                         peristiwa  masa  lalu  (bersifat  penting,  abadi,  dan  unik)  yang  benar-benar
                         terjadi dan berisi segala kegiatan manusia.

                      B.  Peran Manusia dalam Sejarah
                                Pada hakikatnya manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan satu sama
                         lain.  Manusia  menjadi  penggerak  sejarah  atau  peristiwa  hidupnya  dalam
                         rangka  mewujudkan  perubahan  dan  kemajuan  yang  dicita-citakan.  Manusia
                         merupakan  pemeran  utama  dalam  peristiwa  sejarah.  Menurut  R.  Moh.  Ali,
                         sejarah  meneliti  dan  menceritakan  riwayat  dan  perjalanan  hidup  manusia.
                         Riwayat  itu  dialami,  diceritakan  dan  dibaca  oleh  manusia.  Oleh  karena  itu
                         manusia menjadi pencipta, pelaku, penutur, dan sumber sejarah.
                                Contoh-contoh  tokoh  penggerak  sejarah  antara  lain,  Raden  Wijaya,
                         Raden  Patah,  Sultan  Agung,  Soedirman,  Sukarno,  Moh.  Hatta,  Alexander
                         Agung,  Mahatma  Gandhi,  dan  adolf  Hitler.  Namun  tokoh-tokoh  penggerak
                         sejarah  tidak  berasal  dari  orang-orang  besar  tetapi  peran  orang-orang  kecil
                         terlibat  juga  didalamnya.  Contoh  tokoh  tersebut  yaitu  pada  peristiwa
                         Proklamasi Kemerdekaan RI.
                                Proses gerak sejarah sangat berkaitan juga dengan kondisi lingkungan
                         alam sekitar. Contohnya, di Indonesia memiliki iklim yang tropis, tanah yang
                         subur,  serta  berlimpahnya  sumber  air  ikut  membentuk  corak  kehidupan
                         masyarakat, seperti mata pencarian, sistem kepercayan pandangan hidup dan
                         teknologi. Namun dalam faktanya manusia dapat mengatasi dampak-dampak
                         merusak dari perilaku alam bahkan sebagian terjadi karena perilaku manusia
                         juga.  Artinya  lingkungan  alam  tidak  menentukan  gerak  sejarah  manusia
                         namun  hanya  memengaruhi  sejarah  manusia.  Thucydides  dalam  karyanya
                         historybof the Peloponnesian War ( Sejarah Perang Peloponesus), menyetakan
                         bahwa manusialah yang membuat perubahan, bukan dewa.
   1   2   3   4   5   6   7   8