Page 273 - Papua dalam Arus Sejarah Bangsa
P. 273

dan Geissler sebagai penginjil. Oleh   Nieuw Guinea. Dengan menumpang   Orang-orang Eropa telah beberapa   Adapun materi yang diajarkan adalah
 karena itu, Residen menyampaikan   kapal milik perusahaan dagang Van   kali berkunjung ke Papua, namun   isi Kitab Suci, membaca, menulis,
 kepada Sultan Tidore bahwa Ottow dan   Duyvenbode di Ternate, pada tanggal   penduduk setempat kurang merasakan   berhitung, dan menyanyi. Dalam
 Geissler adalah ahli penyelidikan alam.   12 Januari 1855 Ottow dan Geissler   manfaatnya. Berbeda halnya dengan   melaksanakan pengajaran di sekolah,
 Mendengar penyampaian Residen itu,   berangkat menuju Nieuw Guinea, dan   kehadiran para utusan zending Carl   para Zendeling itu dibantu oleh tenaga
 Sultan Tidore tersenyum seraya berkata   selama 24 hari mereka mengadakan   Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob   dari Maluku, Manado, dan Sangir. Pada
 “kebohongan demi kebaikan”. Sultan   perjalanan, pada tanggal 5 Februari   Geissler pada 5 Februari 1855 di Pulau   1892 pihak Gereja Protestan mengirim
 Tidore sudah lama mengetahui identitas   1855 mereka tiba di tempat yang dipilih   Mansinam (Manokwari) yang membawa   beberapa orang putra Papua untuk
 sebenarnya kedua penginjil itu. Sultan   sebagai pos pertama dari pekerjaan   pencerahan bagi orang-orang Papua.   mengikuti pendidikan sekolah seminari
 memberikan surat jalan kepada kedua   mereka di Nieuw Guinea, yaitu pulau   Para zending itu bertindak sebagai   di Depok, Jawa Barat. Adapun nama-
 penginjil itu. Di dalam surat jalan itu   Mansinam di teluk Doreh (Th. van den   pedagang untuk memenuhi kebutuhan   nama putra Papua yang dikirim ke
 dituliskan Sultan Tidore bahwa Ottow   End dan J. Weitjens).  hidupnya sehari-hari. Meskipun   sekolah tersebut adalah Petrus Kafiar
 dan Geissler adalah Pendeta atau   mereka bertindak sebagai zendeling   berasal dari Biak dan Timotius Awendu
 Penginjil. Selain itu, dalam surat jalan   Setelah menerima surat jalan dari   pedagang, tetapi mereka juga bertugas   berasal dari Wandamen. Pada 1896
 itu juga ditulis bahwa Sultan Tidore   Sultan Tidore, Ottow dan Geissler   untuk membuka sekolah dasar yang   Petrus Kafiar dan Timotius Awendu
 memerintahkan kepada kepala-kepala   berencana berangkat ke Papua.   pertama di Mansinam pada 1856. Para   kembali ke Mansinam sebagai guru
 desa untuk memberikan perlindungan   Duivenbode, seorang pedagang,   zendeling itu berupaya melakukan   pertama yang merupakan penduduk
 kepada Ottow dan Geissler dan   pengusaha pelayaran dan pemilik enam   pengajaran kepada anak-anak Papua   asli Papua, yang disusul oleh Jonatan
 apabila mereka kekurangan bahan   buah kapal sekunar yang digunakan   melalui pembukaan sekolah. Selain   Ariks berasal dari Manokwari, Willem
 makanan harus dibantu (Kamma, 1981).   untuk berdagang di Kepulauan Maluku   Ottow dan Geissler, zendeling dari   Rumainum, Jason Sarwom, dan Karel
 Pemberian surat jalan dan isi surat   dan Papua bersedia mengantar para   Utrecht juga masuk ke Papua untuk   Koibur yang berasal dari Biak, Tontje
 jalan yang dikeluarkan Sultan Tidore   zendeling tanpa bayaran. Kapten   melakukan penginjilan. Kehadiran   Awendu berasal dari Wandamen, dan
 membuktikan bahwa usaha pekabaran   kapal dan anak buahnya ditugaskan   para zendeling dari Utrecht yang   Barnabas Yufuai yang berasal dari
 Injil di Papua tidak terlepas dari   membantu para penginjil dalam segala   mengutamakan pengajaran berperan   Hollandia (Meteray, 2012). Keberadaan
 bantuan Sultan Tidore yang beragama   hal. Kedua penginjil itu membawa serta   dalam meningkatkan jumlah sekolah   guru-guru putera asli Papua berdampak
 Islam. Hal ini membuktikan toleransi   barang dagangan dari Duivenbode   di Papua. Pada tahun 1897 para   terhadap meningkatnya keinginan
 beragama dijunjung tinggi oleh Sultan   untuk diperdagangkan di Papua   zendeling telah membuka tujuh sekolah   penduduk asli Papua untuk mengecap
 Tidore.  (Kamma, 1981). Komisi dari keuntungan   dasar yang dikenal sebagai Sekolah   pendidikan di bangku sekolah.
 dari barang dagang Duivenbode   Pengadaban. Di antara para zendeling
 Setelah Ottow dan Geissler   itu dipakai kedua penginjil itu untuk   itu terdapat ayah dan anak yaitu J. L.   Pemerintah mempercayakan para
 memperoleh izin dari Sultan Tidore,   memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-  van Hasselt dan F. J. F. van Hasselt yang   zending dan misionaris untuk
 maka mereka segera memutuskan   hari pada awal penempatan mereka di   bekerja di Papua hampir selama enam   mengelola pendidikan penduduk
 untuk melanjutkan perjalanan ke   Papua.  puluh tahun berturut-turut (1863-1931).   Papua. Para zending sebagai pelaksana



                                                                                        2
 2566
 25  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  P PAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSAAPUA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA  25757
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278