Page 50 - 00_sampul_depan.pdf
P. 50
Jika masing-masing atom sukar untuk melepaskan elektron (memiliki
keelektronegatifan tinggi), maka atom-atom tersebut cenderung menggunakan elektron
secara bersama dalam membentuk suatu senyawa. Cara Ini merupakan peristiwa yang
terjadi pada pembentukan ikatan kovalen. Misalnya atom fluorin dan fluorin, keduanya
sama-sama kekurangan elektron, sehingga lebih cenderung memakai bersama elektron
terluarnya.
Jika suatu atom melepaskan elektron, berarti atom tersebut memberikan elektron
kepada atom lain. Sebaliknya, jika suatu atom menangkap elektron, berarti atom itu
menerima elektron dari atom lain. Jadi, susunan elektron yang stabil dapat dicapai
dengan berikatan dengan atom lain.
Tabel 3.1
Konfigurasi elektron atom gas mulia
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8
Dari konfigurasi elektron gas mulia tersebut, Lewis dan Kossel menarik kesimpulan
bahwa konfigurasi elektron suatu atom akan stabil apabila elektron terluarnya 2 (duplet)
atau 8 (oktet).
Pada saat terbentuk ikatan kimia, setiap atom yang bergabung harus memenuhi
aturan duplet atau oktet, dengan cara menerima atau melepaskan elektron (terjadi
perpindahan elektron).
Kecenderungan atom-atom untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar
disebut Kaidah Oktet.
Latihan 1
Buatlah konfigurasi elektron untuk:
a. 19 K d. 35 Br
b. 33 As e. 35 Cs
c. 49In f. 87 Fr
43