Page 28 - ETNOCHEM
P. 28
reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi elektrokimia didefinisikan
sebagai reaksi kimia yang melibatkan perpindahan electron dari anoda
(-) ke katoda (+) dalam larutan elektrolit. Berikut merupakan gambaran
mekanisme korosi yang terjadi pada besi (Fe):
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Gambar. Mekanisme Korosi
pada Logam Besi.
(schoolbag.info)
Anoda: Fe(s) → Fe (aq) + e E0 = +0,44 V
2+
Katoda: O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = +0,40 V
--------------------------------------------------------------------------------
Total: 4Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 4Fe (aq) + 4OH-(aq) E0 = +0,84 V
2+
Berdasarkan nilai potensial rekasinya, besi merupakan logam yang
mudah mengalami korosi. Logam-logam lain yang mempunyai nilai
potensi elektrode lebih besar dari 0,4 V akan sulit mengalami korosi,
sebab dengan potensial tersebut akan menghasilkan Eo reaksi < 0
(negatif) ketika kontak dengan oksigen di udara. Logam-logam perak,
platina, dan emas mempunyai potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V
sehingga sulit mengalami korosi.
Berikut merupakan reaksi elektrokimia yang melibatkan perpindahan
elektron dari anoda (-) ke katoda (+) dalam larutan elektrolit.
Anoda: Cu(s) → Cu (aq) + 2e
2+
Katoda: Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Bahan logam tembaga yang terdapat pada patung Garuda Wisnu Kencana
juga dapat mengalami korosi jika terkena senyawa asam yang berasal
dari lingkungan. Berikut merupakan salah satu contoh reaksi antara
logam tembaga dengan asam klorida yang menyerang logam tembaga
dan membebaskan gas hidrogen yang membentuk ion kompleks yaitu
[CuCl2]-
2Cu(s) + 2H (aq) → 2Cu (aq) + H2(g)
+
+
2Cu (aq) + 4HCl(aq) → 2[CuCl2]-(aq) + 2H (g)
+
2
Selain itu, asam sulfat pekat pun dapat menyerang tembaga, seperti
reaksi berikut: