Page 186 - Komunikasi Pendidikan
        P. 186
     membuatnya  tidak  terlalu  sering  berinteraksi  dengan
                           lingkungan tempat lahirnya.
                              Ketika seorang berinteraksi dengan orang lain, maka dia
                           akan  berperilaku  simbolik  sesuai  ekspetasi  orang  lain.
                           Misalnya, kita ingin agar kita dipandang sebagai sosok yang
                           ramah di mata orang lain, atau orang lain sudah terlanjur
                           berekpetasi  bahwa  kita  adalah  orang  ramah.  Maka  kita
                           cenderung  akan  berusah  memenuhi  ekspetasi  tersebut
                           dalam  berinteraksi,  seperti  selalu  tersenyum,  berkata
                           dengan  nada  rendah,  memasang  wajah  ramah,  dan
                           sebagainya.
                              Menurut  teoritis  interaksi  simbolik,  kehidupan  sosial
                           pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunkan
                           simbol-simbol  secara  ringkas,  interaksionisme  simbolik
                           didasarkan  pada  premis-premis  berikut  ini  yang  pertama
                           itu, individu merespon suatu situasi simbolik mereka dengan
                           merespon  lingkungannya,  termasuk  objek  fisik  dan  sosial
                           berdasarkan  makna  yang  dikandung  komponen-komponen
                           lingkungan tersebut bagi mereka. Yang kedua, makna adalah
                           produk  interaksi  sosial,  karena  itu  makna  tidak  melekat
                           pada  objek,  melainkan  dinegosiasikan  melalui  pengguna
                           bahasa. Ketiga, makna yang diinterpretasikan individu dapat
     	
