Page 185 - Komunikasi Pendidikan
P. 185

sekeliling  mereka.  Tidak  mengherankan  bila  frase-frase


                           “definisi  situasi”  ,  “  realitas  terletak  pada  mata  yang


                           melihat”  dan  “bila  manusia  mendefinisikan  situasi  sebagai

                           riil,  situasi  tersebut  riil  dalam  konsekuensinya”  sering


                           dihubungkan  dengan  interaksionisme  simbolik.  (Mulyana,

                           2001: 70).


                              Perilaku  manusia  ditentukan  oleh  interaksinya  dengan


                           orang lain. Ketika individu lahir, terdapat struktur-struktur


                           sisial  di  sekelilingnya,  tetapi  bagaimana  dia  berperilaku

                           sangat  dipengaruhi  oleh  interaksinya  dengan  orang  lain.


                           Sebagai contoh, seorang anak lahir di sebuah masyarakat

                           sosial  yang  jauh  dari  kehidupan  agama.    Minman  keras,


                           berjudi,  merampok,  mencuri  dan  keburukan  lainnya  telah


                           menjadi  ciri  khas  dari  kelompok  masyrakat  tersebut.

                           Pertanyaannya  apakah  anak  yang  lahir  dari  lingkungan


                           seperti ini akan memiliki perilaku yang sama? Jawabannya


                           tentu  tidak.  Jika  anak  tersebut  tidak  menjalin  interaksi

                           intensif  dengan  lingkungannya  maka  perilakunya  bisa  jadi


                           akan  berbeda.  Misalnya  si  anak  tadi  sejak  kecil  dibatasi


                           pergaulannya  oleh  orang  tua  nya  dan  hanya  dikenalkan

                           dengan  hal  baik.  Atau  anak  tadi  lebih  banyak  tinggal  di


                           asrama  sekolahnya,  pesantren  atau  tempat  lain  yang
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190