Page 20 - SPI 8
P. 20

Para penerjemah yang termasyhur antara lain: Yahya bin Abi Manṣur, Qusta bin Luqa,
                        Sabian bin  Ṡabit bin  Qura, dan Hunain  bin Ishaq yang digelari  Abu Zaid  al-Ibadi.
                        Hunain bin Ishak adalah ilmuwan Nasrani yang menerjemahkan buku-buku Plato dan
                        Aristoteles atas permintaan Al-Makmun. Selain itu, Al-Makmun juga mengirim utusan
                        kepada Raja Roma, Leo Armenia, untuk mendapatkan karya-karya ilmiah Yunani Kuno
                        untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
                        Al-Makmun mengembangkan perpustakaan Bait al-Hikmah yang didirikan ayahnya
                        menjadi pusat ilmu pengetahuan. Lembaga ini kemudian berhasil melahirkan sederet
                        ilmuwan Muslim yang melegenda. Selanjutnya dibangun Majelis Munaẓarah, sebagai
                        pusat kajian keagamaan. Pada masanya muncul ahli Hadis termasyhur seperti Imam
                        Bukhori, juga sejarawan terkenal seperti Al-Waqidi.

                    c.  Perluasan Daerah Islam dan Penertiban Administrasi Negara


                        Di era kekhalifahan Al-Makmun, Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikusa
                        yang sangat disegani. Wilayah kekuasaan dunia Islam begitu luas, mulai dari Pantai
                        Atlantik  di  Barat  hingga  Tembok  Besar  Cina  di  Timur.  Dalam  perluasan  wilayah
                        kekuasaannya,  ada  beberapa  peristiwa  besar  yang  dicapai,  diantaranya  penaklukan
                        Pulau Kreta (di Laut Tengah) tahun 208 H/823 M, dan juga penaklukan Pulau Sicily (di
                        Laut Mediterranean) tahun 212 H/827 M.
                        Kemudian  pada  tahun  829  M,  wilayah  Islam  mendapat  serangan  dari  imperium
                        Byzantium  (Romawi).  Di  penghujung  tahun  214  H/  829  M,  Al-Makmun  bersama
                        pasukan yang besar menyerang imperium Byzantium. Ketika itu, ia berhasil menduduki
                        wilayah  Kilikia  dan  Lidia  pada  tahun  832  M.  Hanya  saja,  belum  seluruh  wilayah
                        Byzantium ditaklukkan, Al-Makmun meninggal dunia tahun 218 H/833 M. Perjuangan
                        selanjutnya diteruskan oleh saudaranya,  Al-Mu’taṣim.





















                                                                   Sejarah Peradaban Islam             20
   15   16   17   18   19   20