Page 4 - 72-141-1-SM
P. 4
tentang agama Islam sebagai ideology dasar pembelajaran ini adalah kefahaman siswa
manusia, serta memberikan gambaran dalam menerima materi pelajaran.
tentang apa yang pantas ditiru atau tidak Hamalik (1986) melihat bahwa
pantas ditiru penerapannya dalam hubungan komunikasi/pembelajaran akan
kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan moral berjalan lancar dengan hasil yang maksimal
yang ada pada KOLAMI dapat diaplikasikan apabila menggunakan alat bantu yang
anak jalanan dalam kehidupan sehari-hari disebut media pembelajaran. Dengan kata
dan sebagai bekal ketika anak jalanan lain media adalah komponen sumber
sudah dewasa, mereka dapat menjadi insan belajar atau wahana fisik yang mengandung
yang memiliki rasa tanggung jawab, jujur, materi instruksional di lingkungan siswa
pandai bersyukur, dengan Islam sebagai yang dapat merangsang siswa untuk
pedoman hidup mereka. belajar.
Bovee (1997) menerangkan bahwa
Deskripsi Komik Islami (KOLAMI) media pembelajaran adalah sebuah alat
Sebagai Media Pembelajaran Agama yang berfungsi dan digunakan untuk pesan
Bagi Anak Jalanan. pembelajaran. Pembelajaran adalah
Komik Islami (KOLAMI) adalah proses komunikasi antara pengajar, dan
suatu cerita bergambar / komik yang di bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa bentuk
dalamnya terkandung pesan-pesan moral komunikasi tidak akan berjalan tanpa
dalam Islam, seperti kejujuran, tanggung bantuan sarana untuk menyampaikan
jawab, berbudi pekerti luhur, disiplin, pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat
pandai bersyukur, dan sebagainya. Dengan dipergunakan sebagai media, diantaranya
membaca atau mendengarkan cerita, anak adalah hubungan atau interaksi manusia,
dapat mengidentifikasi pesan-pesan moral realitas, gambar bergerak atau tidak,
yang ada di dalam cerita dan dapat tulisan dan suara yang direkam. Media
membedakan tokoh yang pantas dicontoh dengan kelima bentuk stimulus ini, akan
dan yang tidak. Komik Islami (KOLAMI) membantu pengajar mempelajari bahan
bersifat sederhana dengan alur cerita pelajaran atau dapat disimpulkan bahwa
sesuai dengan kehidupan anak jalanan bentuk-bentuk stimulus yang
dengan tetap mengedepankan nilai-nilai dipergunakan sebagai media
Islam dalam setiap bagian cerita serta pembelajaran adalah suara (audio), gambar
menggunakan bahasa yang mudah (visual), dan gerak.
dipahami oleh anak-anak sesuai usia Sadiman dkk (1993) menjelaskan
perkembangannya. bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan media teks bergambar lebih
Efektifitas Media Pembelajaran efektif karena siswa akan dapat mengerti
Menurut kamus Ensiklopedia secara visual penjelasan dari pengajar.
Indonesia ( 1989 ) efektifitas adalah Kesimpulan
menunjukkan taraf tercapainya suatu Dengan semakin meningkatnya
tujuan. Suatu usaha dikatakan efektifitas populasi anak jalanan di Lamongan perlu
apabila usaha itu telah mencapai adanya upaya preventif melalui pendidikan
tujuannya. Dengan demikian mengenai agama sedini mungkin yaitu melalui
efektifitas penggunaan media penanaman nilai-nilai moral melalui agama
pembelajaran pendidikan agama Islam Islam. Penanaman nilai-nilai moral akan
adalah suatu usaha, sejauh mana usaha lebih mudah diserap oleh anak jalanan
dalam pembelajaran dengan melalui media yang menarik dan interaktif,
menggunakan alat bantu (media) dalam yakni dengan komik Islami (KOLAMI).
pencapaian suatu tujuan yang telah Melalui cerita bergambar anak jalanan
direncanakan. Sebagai tolak ukur dalam dapat diajak berkomunikasi, berfantasi,
mengembangkan aktivitas emosional dan
54 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 2 Oktober 2018 51~56