Page 216 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 216

Analisis Minat Siswa Terhadap Literasi Membaca di SDN 2 Kenanga

                                                                                                    4
                                               1
                       Hasna Maurizka Rahardini , Pramesty Dwi Handayani , Siti Farhah , Widia Nur Jannah
                                                                       2
                                                                                  3
                            Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Cirebon
                                              E-mail: hasnamaurizkar@gmail.com

                                                           Abstract
                  Literacy is an ability and skill possessed by every individual in terms of reading, writing, speaking, listening,
                  and seeing. This study aims to determine students' interest in literacy and the inhibiting factors for literacy
                  activities at SDN 2 Kenanga. This research was conducted to find out problems related to students' interest
                  in reading, both reading textbooks and non-lessons. This research is a type of descriptive research using a
                  qualitative approach. In this study, data collection was carried out using observation and interview methods.
                  The results of this study indicate that students' interest in reading literacy at SDN 2 Kenanga still tends to be
                  lacking. This is based on research, when in class students seem not interested in opening books and students
                  rarely visit the library. In addition, the facilities and infrastructure at SDN 2 Kenanga are still inadequate,
                  and the classroom atmosphere is not conducive to reading activities so that students' interest in reading is
                  still lacking.
                  Keywords: Literacy, reading interest, students.

                                                          Abstrak
                  Literasi merupakan suatu kemampuan dan keterampilan yang dimiliki setiap individu dalam hal membaca,
                  menulis, berbicara, menyimak, dan melihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap
                  literasi  dan  faktor  penghambat  kegiatan  literasi  di  SDN  2  Kenanga.  Penelitian  ini  dilakukan  untuk
                  mengetahui  permasalahan  terkait  dengan  minat  siswa  dalam  membaca,  baik  membaca  buku  pelajaran
                  maupun non-pelajaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
                  kualitatif.  Dalam  penelitian  ini  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  menggunakan  metode  observasi  dan
                  wawancara.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  minat  siswa  terhadap  literasi  membaca  di  SDN  2
                  Kenanga masih cenderung kurang. Hal tersebut berdasarkan penelitian, pada saat di kelas siswa nampak tidak
                  tertarik untuk membuka buku dan siswa jarang mengunjungi perpustakaan. Selain itu, sarana dan prasarana
                  di  SDN  2  Kenanga  masih  kurang  memadai,  dan  suasana  kelas  yang  kurang  kondusif  untuk  kegiatan
                  membaca sehingga minat siswa untuk membaca pun masih kurang.
                  Kata kunci: Literasi, minat baca, siswa.

                  A.    PENDAHULUAN
                        Pemerintah sudah sejak beberapa tahun lalu mengadakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
                  yang bertujuan agar siswa dapat meningkatkan minat baca dan membiasakan siswa untuk membaca
                  walaupun  hanya  satu  lembar.  Namun,  tidak  semua  sekolah  dapat  menjalankan  gerakan  literasi
                  dengan baik di sekolah. Di Indonesia minat siswa dalam hal membaca masih sangat rendah.
                        Menurut  Mullis,  dkk  (2012)  yang  mengatakan  bahwa  minat  baca  bangsa  Indonesia  yang
                  masih  tergolong  rendah,  berdampak  pada  rendahnya  kemampuan  membaca  bangsa  Indonesia,
                  khususnya pada siswa usia sekolah. Hal tersebut dapat diketahui dari uji literasi membaca yang
                  dilakukan oleh Asosiasi Internasional untuk Prestasi Pendidikan dalam PIRLS tentang pemahaman
                  membaca kelas IV sekolah dasar pada tahun 2011 yang bekerja sama dengan TIMSS yang menguji
                  tentang kemampuan matematika dan sains,  dari 48 negara Indonesia berada di peringkat ke- 45
                  dengan skor 428 dari skor rata-rata 500 (Khotimah et al., 2018).
                        Berdasarkan hasil PISA 2009 dinyatakan bahwa siswa Indonesia ada pada peringkat ke 57
                  dengan  perolehan  skor  396  dimana  skor  rata-rata  OECD  493,  sedangkan  hasil  PISA  2012
                  memperlihatkan bahwa siswa Indonesia berada pada peringkat ke 64 dengan skor 396 dimana skor
                  rata-rata OECD 496 dengan jumlah negara yang berpartisipasi dalam pisa 2009 dan 2012 sebanyak
                  65 negara. Berdasarkan pada data tersebut dapat dinyatakan bahwa praktik pelaksanaan pendidikan
                  yang diselenggarakan di Indonesia belum menunjukkan bahwa sekolah berfungsi menjadi sebuah
                  organisasi  belajar  yang  berusaha  mewujudkan  tujuan  supaya  semua  warga  sekolah  terampil
                  membaca  guna  mendukung  untuk  menjadi  pembelajar  sepanjang  hayat  (Rohim  &  Rahmawati,
                  2020).


                                                             207
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221