Page 324 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 324

Kajian pustaka merupakan salah satu metode yang ada penelitian. Kajian pustaka diambil
                  dari  kajian-kajian  literatur  yang  berkaitan  dengan  masalah  yang  dikaji  .  Teori  yang  mendasari
                  masalah yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Peneliti dapat
                  memperoleh informasi tentang penelitian yang ada kaitannya dengan masalah yang dikaji. Studi
                  kepustakaan merupakan studi tentang cara pengumpulan data dengan studi penelaahan dari buku
                  literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dikaji
                  (Nazir,  2003).  Pohan  dalam  Prastowo  (2012),  kegiatan  penyusunan  kajian  pustaka  mempunyai
                  tujuan  untuk  mengumpulkan  informasi  tentang  kajian  ilmiah,  berupa  teori-teori,  metode,  atau
                  pendekatan  yang  pernah  berkembang  dan  telah  didokumentasikan  dalam  bentuk  buku,  jurnal,
                  naskah,  catatan,  rekaman  sejarah,  dokumen-dokumen  yang  terdapat  di  perpustakaan.  Kajian
                  literatur  pada  penelitian  ini  menggunakan  literatur  yang  berkaitan  dengan  karakter  dan  literatur
                  yang  berkaitan  dengan  karakteristik  siswa  sekolah  dasar.  Tinjauan  literatur  ini  berperan  untuk
                  meningkatkan nilai-nilai karakter dapat dijadikan untuk mengembangkan karakter yang ada dalam
                  diri siswa.

                  C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
                        Pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
                  pengetahuan  (cognitive),  perasaan  (feeling),  dan  tindakan  (action).  Tanpa  ketiga  aspek  ini,
                  pendidikan karakter tidak akan efektif, jadi yang diperlukan dalam pendidikan karakter tidak cukup
                  dengan  pengetahuan  lantas  melakukan  tindakan  yang  sesuai  dengan  pengetahuan  saja.  Hal  ini
                  karena  pendidikan  karakter  terkait  erat  dengan  nilai  dan  norma.  Oleh  karena  itu,  harus  juga
                  melibatkan  perasaan.  (Azzet,  2011:  27)  Pendidikan  karakter  merupakan  manifestasi  nilai  moral
                  yang  dimana  implikasi  dari  nilai  tersebut  terdapat  suatu  sistem  yang  menanamkan  nilai-nilai
                  kepada anak sejak dini dalam tatanan hidup seperti etika, pola tingkah laku dengan tujuan agar
                  setiap  anak  mempunyai  kepribadian  yang  baik  dan  sesuai  norma.  Karakter  disiplin  merupakan
                  karakter  sebagai  tabiat  aturan  yang  perlu  diterapkan  untuk  mencapai  suatu  tujuan  tertentu.
                  Pendidikan karakter disiplin akan terbangun apabila adanya suatu kebiasaan (tabiat) yang sering
                  dilakukan  sehingga  menjadi  suatu  fungsi  utama  dalam  melatih  serta  menyaring  nilai-nilai  yang
                  positif.  Dalam  internalisasi  nilai-nilai  karakter  disiplin  tentunya  memerlukan  sebuah  proses  dan
                  strategi serta komponen terkait yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah.

                  Pendidikan Karakter Disiplin
                        Karakter  adalah  watak,  sifat,  atau  hal-hal  yang  sangat  mendasar  dalam  degradasi  moral
                  dalam  setiap  individu.  Zubaedi  (2011:  41-42)  pendidikan  karakter  hakikatnya  merupakan
                  pengintegrasian antara kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Pendidikan karakter adalah budi
                  pekerti plus dengan melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Tanpa ketiga aspek ini,
                  pendidikan karakter tidak akan efektif dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis
                  dan  berkelanjutan.  Karakter  memiliki  arti  nilai-nilai  baik  yang  bisa  berdampak  baik  terhadap
                  lingkungan dan dalam diri anak yang terwujudkan dalam perilaku, sebagaimana dengan timbulnya
                  akhlak  yang  mulia  dalam  pikiran,  sikap,  perasaan,  perkataan  dan  perbuatan  berdasarkan  aturan
                  yang  sudah  ada.  Samani  dan  Hariyanto  (2014:  41)  mengartikan  karakter  sebagai  ciri  khas  dari
                  setiap individu dalam berpikir dan berperilaku untuk dan bekerja keras, dalam kehidupan sehari-
                  hari. Karakter disiplin menjadi suatu hal yang penting untuk ditanamkan sebagai penguatan dengan
                  menekankan serta menunjukkan suatu nilai moral kontinuitas dalam membina karakter atau watak
                  individu. Karakter disiplin tentu akan tercermin dari perilaku siswa apabila suatu kebijakan yang
                  ditanamkan sering dilakukan dengan memberi kontribusi yang positif serta kebiasaan menjadikan
                  contoh nilai-nilai karakter disiplin itu sendiri. Hal itu tentu tidak terlepas dari suatu keberhasilan
                  pendidikan karakter disiplin yang diterapkan. Dalam proses penanaman nilai karakter disiplin pada


                                                             315
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329