Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 08 Oktober 2019
P. 2

OPINI








                SELASA, 8 OKTOBER 2019                                                                                                                                                               02

                                           Unjuk Rasa tanpa Rasa










                                                                       Penulis: Yeremias Jena (Etikawan dan Dosen di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)

                     KETIKA massa mem-     dikasikan sesuatu’ sebagai benar                                                                           pedemo yang rentan terhadap   menjadi simpati memampukan
                    beludak dan memenuhi   dan salah.                                                                                                 aksi kekerasan justru membuat   seseorang untuk menimbang
                                                                                                                                                                                 kepentingan seluruh pihak yang
                                            Tindakan ini sendiri mengan-
                                                                                                                                                      mereka menjadi semakin rentan
                   ruang publik dalam aksi   daikan telah terjadinya diskresi                                                                         karena kebenaran yang menjadi   terkena dampak tindakan. Dalam
                    unjuk rasa, tidak jarang   epistemologi oleh kelompok                                                                             dasar protes dikapitasi kepent-  hal ini, kepentingan kelompok
                     kita bertanya spontan,   tertentu, biasanya para ahli di                                                                         ingan-kepentingan lain yang   masyarakat yang tidak bisa be-
                “Protes apa lagi? Mengapa   bidangnya,  untuk  memilah-                                                                               sebenarnya tidak berkorelasi   rangkat kerja karena demon-
                                                                                                                                                      dengan tindakan demonstrasi
                                           milah yang benar dari yang
                                                                                                                                                                                 strasi, rusaknya fasilitas publik
                orang-orang itu tidak peduli   salah. Jadi, ada diskusi dan                                                                           itu sendiri.               karena brutalitas para pedemo,
                 pada kepentingan umum?    bangun argumentasi, tetapi                                                                                   Selain itu, ‘rasa’ para pedemo   dan sebagainya seharusnya juga
                     Bukankah aksi protes   ada juga penarikan kesimpulan                                                                             yang menjadi alasan protes seha-  ikut dipertimbangkan. Inilah
                                           berdasarkan bukti-bukti yang
                                                                                                                                                                                 sikap motivational displacement
                                                                                                                                                      rusnya berangkat dari perasaan
                     dan unjuk rasa hanya   akurat. Dengan begitu, tinda-                                                                             etis ikut merasakan penderitaan   yang bahkan bisa mencegah ses-
                  akan mengganggu keter-   kan mendemonstrasikan ialah                                                                                atau ketidakadilan masyarakat.   eorang untuk terlibat dalam aksi
                  tiban umum? Jika massa   tindakan memaklumkan hal                                                                                   Bukan sekadar rasa primordial   massa ketika kepentingan yang
                                           yang benar. Kerja nalar dalam
                                                                                                                                                                                 lebih besar mengalami kerugian
                                                                                                                                                      dan sektarian karena terabaikan-
                   merusak fasilitas publik,   membangun argumentasi dan                                                                              nya kepentingan kelompoknya.   atau kerusakan.
                 bukankah kita semua yang   sokongan bukti-bukti sangat                                                                               Di sinilah terletak seluruh per-  Di sinilah sebenarnya letak
                       akan (di)rugi(kan)?”  dijunjung tinggi dalam tindakan                                                                          soalan unjuk rasa di Indonesia.  semua problem demonstrasi
                                           demonstrasi.                                                                                                 Pertama, jika unjuk rasa ha-  dan aksi massa di Indonesia.
                                            Lain soal dengan unjuk rasa.                                                                              rus berangkat dari perasaan   Di  satu  pihak,  elite  penjaga
                 Berbagai pertanyaan itu mun-  Secara leksikal, ‘unjuk’ memiliki                                                                      tergerak pengalaman ketidaka-  kebenaran yang menjadi kiblat
                cul bisa jadi berpangkal pada   arti yang hampir sama den-                                                                            dilan yang dialami warga ma-  bagi berbagai aksi massa masih
                rasa jengkel dan frustrasi kita   gan kata  demonstrasi,  yakni                                                                       syarakat, perasaan itu pertama-  gagal membuktikan berbagai
                pada ruang publik yang gaduh   menunjukkan, memperlihat-                                                                              tama harus menjadi simpati. Itu   tuduhan dan klaim kebenaran
                dan semrawut. Padahal, dalam   kan, membuktikan, atau bahkan                                                                          penting sebagai upaya untuk   mereka, terutama ketika terjadi
                iklim demokrasi unjuk rasa   mempersembahkan. Penamba-                                                                                membebaskan perasaan yang   pengabaian dimensi kepub-
                harusnya dimaknakan secara   han ‘rasa’ pada aksi unjuk atau                                                                     Ilustrasi  murni subjektif kepada perasaan   likan dari kebenaran. Dalam hal
                positif sebagai bagian dari kon-  demonstrasi justru menegaskan   perlihatkan kesalahan praktik   nasi kelompok minoritas, meru-  dan unjuk rasa tidak mudah   sebagai pendorong sikap moral.  ini, demonstrasi massa dalam
                trol warga negara atas jalannya   kultur ekspresi politik Indonesia.  politik secara objektif dan terang   gikan kelompok marginal, dan   dikemukakan, beberapa indi-  Kedua, supaya bisa menjadi   artinya yang sebenarnya gagal
                roda pemerintahan. Lalu, jika   Berbeda dengan demonstrasi   benderang, unjuk rasa justru   sebagainya.    kasi dapat ditonjolkan secara   sikap simpati entah pada korban   diperlihatkan.
                ada rasa jengkel pada aksi protes   yang mengandalkan pertimban-  menegaskan bahwa kebenaran   Ketiga,  unjuk  rasa  sebagai   argumentatif. Merujuk pada   atau pada masyarakat yang tera-  Di lain pihak, aksi massa
                dan unjuk rasa warga negara,   gan nalar dan kepastian kebena-  yang disuarakan itu belum   protes politik tidak berangkat   banyaknya peserta unjuk rasa   niaya, seseorang harus mampu   dalam artian unjuk rasa pun
                adakah sesuatu yang salah?   ran, unjuk rasa memberi ruang   bersifat final. Para pengunjuk   dari semacam otoritas episte-  yang tidak tahu isi protes mer-  membebaskan dirinya dari ber-  kehilangan aspek rasa karena
                Menarik untuk menemukan    pada ‘rasa’. Dari Kamus Besar   rasa menyerukan pentingnya   mologi tertentu yang dalam ra-  eka, dapat dikatakan bahwa   bagai agenda dan kepentingan   kegagalan para pelaku dalam
                jawabannya dalam penelusuran   Bahasa Indonesia, kita mema-  ruang bagi pencarian kebenaran   nah akademis biasanya dikuasai   mereka mendasarkan aksinya   diri, apa yang dalam khazanah   mentransformasi perasaan sub-
                fi losofi s atas makna kata ‘unjuk   hami ‘rasa’ sebagai tanggapan   bersama.     kelompok elite. Unjuk rasa jus-  pada kebenaran (isi protes) yang   etika sering disebut sebagai mo-  jektif menjadi sikap simpati.
                rasa’ dan ‘demonstrasi’.   indra terhadap rangsangan   Kedua, meskipun tidak be-  tru menegaskan perasaan publik   dirumuskan sekelompok kecil   tivational displacement. Dengan   Kegagalan ini justru akan terus
                 Unjuk nalar dan unjuk rasa  saraf, pengalaman (tersentuh   rangkat dari kebenaran politik   atas praktik-praktik politik tidak   elite ‘penjaga kebenaran’. Di sini   kata lain, perasaan tetap penting   memosisikan sebagian besar
                 Mengapa ‘demonstrasi’ seb-  atau tergerak) akan sesuatu,   sebagai kesimpulan dari sebuah   etis yang mencederai rasa keadi-  kita berhadapan dengan situasi   karena mampu membantu kita   orang sebagai korban aksi mas-
                agai aksi atau ekspresi pendapat   tanggapan hati terhadap ses-  unjuk nalar, sifat objektif tidak   lan publik.  politik yang sangat pelik.  ikut mengalami penderitaan dan   sa. Kontradiktif memang karena
                politik di muka umum dimak-  uatu, dan semacamnya. Dengan   ditolak sama sekali dalam unjuk                  Di satu pihak, para elite penja-  ketidakadilan secara mendalam.   unjuk rasa sebagai ekspresi
                nakan  sebagai  ‘unjuk  rasa’?   begitu, penambahan kata ‘rasa’   rasa. Masalahnya karena unjuk   Absennya rasa  ga kebenaran itu sulit ditunjuk-  Akan tetapi, agar berbagai agen-  sikap politik memperjuangkan
                Kata demonstrasi berasal dari   pada ‘unjuk’ menegaskan seka-  rasa sebagai protes politik justru   Protes massa hari-hari ini   kan batang hidungnya, padahal   da pribadi tidak ikut mewarnai   kepentingan kelompok yang
                kata kerja bahasa Latin demon-  ligus kultur politik Indonesia.  berangkat  dari  ‘rasa’  tertentu   apakah termasuk demonstrasi   klaim kebenaran yang menjadi   perjuangan politik, perasaan se-  sedang menderita ketidakadilan
                strare  yang  artinya  ‘tindakan   Pertama, unjuk rasa bukanlah   atas praktik-praktik politik yang   atau unjuk rasa? Meskipun per-  alasan aksi protes harus bisa   harusnya ditransformasi terlebih   justru berubah menjadi merugi-
                menunjukkan, mendeskripsi-  unjuk nalar. Jika demonstrasi se-  menyengsarakan, meminggir-  tanyaan itu sulit dijawab karena   dibuktikan secara akademik. Di   dahulu kepada level simpati.  kan kepentingan kelompok yang
                kan, menjelaskan, atau mengin-  bagai unjuk nalar mampu mem-  kan orang kecil, mendiskrimi-  demarkasi antara demonstrasi   lain pihak, sifat anonimitas para   Ketiga, transformasi perasaan   lebih besar.


                                              Legislator Bukan Keranjang Sampah





                                                                            Penulis: Yeremias Jena (Pengamat Hukum Universitas Pasundan Bandung)


                 MOMENTUM  unjuk rasa       Idealnya seperti itu. Namun   Dari 575 anggota, sebanyak 286   dakan reses dan/atau kunjungan   oleh Mahkamah Konstitusi. Na-  tidak dengan UUD 1945.  investasi dan kepentingan rakyat
                menolak Undang-Undang (UU)   dalam kenyataannya justru se-  orang atau 49,74 persen meru-  kerja serta kunjungan ke dapil.  mun perlu juga dipikirkan ten-  Keempat, harus memprioritas-  dapat berbanding lurus. Ini men-
                yang dihasilkan pada akhir masa   baliknya. Banyak RUU yang me-  pakan non-petahana. Sebanyak   Ketiga, dalam rangka upaya   tang bagaimana melakukan pen-  kan RUU perlindungan terhadap   jadi penting karena dalam prak-
                jabatan DPR periode 2014-2019   miliki relasi kuat (close engage-  289 anggota atau 50,26 persen   preventif agar tidak mengaki-  gujian atau penelaahan terhadap   hak-hak konstitusional rakyat,   tiknya selalu saja RUU yang ter-
                harus menjadi catatan penting   ment) dengan tercerabutnya   merupakan petahana. Dari kom-  batkan kerugian terhadap hak-  RUU (preventif) ex ante review.  atau minimal proporsional den-  kait dengan kepentingan rakyat
                bagi legislator yang baru saja   pemenuhan hak konstitusional   posisi itu yang berlatar belakang   hak konstitusional rakyat, maka   Dengan begitu RUU sebelum   gan RUU paket politik dan/atau   harus menyesuaikan dengan UU
                dilantik, bahwa perumusan UU   rakyat. Sehingga tidak sedikit   hukum hanya 80 anggota atau   pengujian tidak hanya melalui   disepakati bersama dilakukan   kepentingan investasi. Dengan   lainnya, sehingga tidak jarang
                jangan hanya mengedepankan   UU yang dianggap tidak ada   sekitar 14,28 persen.  mekanisme judicial review post   penelahaan atau pengujian untuk   begitu dalam proses perumusan-  hak-hak rakyat tergerus  oleh
                kejar setoran.             korelasi yang kuat antara UU   Semoga dengan komposisi   facto UU terhadap UUD 1945   melihat terjadi disharmoni atau   nya formulasi RUU paket politik,   kepentingan lain.
                 Pertimbangan  memenuhi    dan kepentingan rakyat  (mis-  seperti itu membawa harapan
                target  (kejar  setoran)    dapat   match between law and society).  baru yang meletakkan pem-
                berakibat pada overdosis yang   Gagal fokus program legislasi   bentukan UU. Bukan sekadar
                diakibatkan kecanduan ter-  nasional juga dapat ditunjuk-  urusan mekanisasi yang tidak
                hadap pembentukan UU atau   kan dengan ratusan putusan   hanya bertumpu pada berapa
                karena kelalaian. Sehingga   Mahkamah Konstitusi terkait   banyak UU yang ditetapkan,
                dalam akhir masa jabatan ter-  pembatalan UU.        tetapi lebih menggunakan ke-
                kesan DPR sebagai keranjang   Jika diperhatikan pembatalan   bijakan politik legislasi dengan
                sampah yang harus menetap-  UU tersebut bermuara pada   mengedepankan untuk kepent-
                kan  UU sebanyak-banyaknya.  lemahnya harmonisasi dan sink-  ingan rakyat dan pencapaian
                 Bahkan  setelah  ditetapkan   ronisasi dalam perumusan UU.   target pembangunan nasional.
                sebagai UU harus berhadapan   Banyak terjadi bertentangan/  Berkaca dari pembentukan
                dengan Mahkamah Konstitusi   tidak berkesesuaian antara UU   UU dengan berbagai macam
                (MK) yang tidak sedikit juga   dan UUD 1945, sehingga ter-  kelemahan, maka sebaiknya
                membatalkan UU,  jika  mem-  kesan legislator hanya berke-  dalam rangka menciptakan UU
                perhatikan efektivitas pemben-  wajiban membentuk UU dan   yang lebih baik (good norm),
                tukan UU dapat dikatakan jauh   selanjutnya terserah MK. Padahal   dengan proses yang baik melalui
                dari ekspektasi Prolegnas 2015-  perumusan UU menyedot ang-  partisipasi masyarakat (good
                2019. Faktanya dari 189 RUU   garan yang tidak sedikit.  process). Sehingga menciptakan
                dan 37 RUU komulatif terbuka   Untuk diketahui, tidak kurang   koherensi antara UU dan kepent-
                hanya dapat diselesaikan tidak   dari Rp4 miliar dalam setiap   ingan rakyat. Maka langkah yang
                lebih dari 40%.            pembahasan 1 (satu) RUU. Yang   harus dilakukan adalah, perta-
                 Pergeseran kekuasaan pem-  lebih miris adalah  prolegnas   ma, legislator segera melakukan
                bentuk UU dalam amendemen   hanya  menjadi    ‘daftar’  RUU   evaluasi dan penyempurnaan
                UUD 1945 dari Presiden ke   yang akan dibahas (wishlist).   terhadap UU yang ada dianggap
                DPR (origin function) harus di-  Bukan program yang diarahkan   bertentangan dengan UUD 1945
                baca sebagai penguatan prinsip   untuk kepentingan rakyat dan/  atau kepentingan rakyat dalam
                daulat rakyat dalam rangka   atau pencapaian tujuan dan   rangka menghadapi tantangan
                fungsi keterwakilan.       sasaran pembangunan nasional.  zaman. Meskipun harus disadari
                 Itu dilakukan dengan hara-  Karena itu bukan hal aneh jika   bahwa hukum selalu tertatih-
                pan terjadi simbiosis-mutualis   terjadi tumpang tindih atau ben-  tatih mengejar perubahan zaman
                antara wakil dan yang terwakili   turan di antara RUU yang akh-  (het recht hink achter de feiten
                melalui kanal partisipasi dalam   irnya menimbulkan kekacauan   aan). Karena itulah pentingnya
                proses mengakomodasi as-   materi (chaos text). Pemikiran   dirumuskan oleh prolegnas.
                pirasi rakyat. Namun tidak   bahwa setiap persoalan harus   Kedua, menciptakan hukum
                melulu menggunakan pendeka-  diselesaikan dengan membentuk   yang responsif melalui peru-
                tan kuantitas, sehingga pintu   UU harus mulai dihilangkan   musan UU dengan melibatkan
                legislasi melalui DPR bukan   untuk menghindari kecanduan   partisipasi masyarakat dalam
                berarti harus sebanyak-ban-  perumusan UU.           bentuk-bentuk yang modern,
                yaknya menghasilkan UU. Teta-  Faktanya daftar RUU yang   tidak konvensional. Sehingga
                pi bagaimana DPR lebih fokus   banyak dalam prolegnas ti-  tidak cukup hanya melalui FGD
                memperjuangkan perlindungan   dak dapat diselesaikan secara   atau seminar, tetapi harus diso-
                hak rakyat dalam rangka keadi-  maksimal.            sialisasikan oleh legislator. Salah
                lan melalui inisiatif RUU.  Legislator baru telah dilantik.   satunya adalah pada saat menga-



                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST                                         Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                   P
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7