Page 15 - KOMPILASI BERITA MEDIA, SELASA 18 FEBRUARI 2020
P. 15

Kalbaronline.com                                                  17 Februari 2020


               Dirinya menegaskan, dalam rekrutmen petugas pencatatan kependudukan dalam pelaksanaan
               Sensus  Penduduk  2020  ini,  pihaknya  akan  menyesuaikan  petugas  berdasarkan  segmentasi
               wilayah. Pasalnya, kata dia, dalam sensus interaksi yang dilakukan sampai ke level RT atau
               level paling bawah.


               “Karena interaksinya sampai ke level RT, rekrutmen petugas akan kita prioritaskan warga di
               RT setempat. Jadi kita buka rekrutmen petugas sesuaikan segmentasi wilayah. Jadi misal di
               wilayah yang padat warga Tionghoa, petugasnya kita harap dikawal oleh RT setempat, juga
               sudah kita mitigasi. Dengan harapan seluruh penduduk Indonesia, apapun etnisnya tercatat
               datanya,” tuturnya.

               Wahyu turut mengungkapkan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 ini terdapat dua metode.
               Metode pertama yakni sensus online yang dimulai sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020
               mendatang.


               “Jadi masyarakat yang punya akses internet, gadget, silahkan lakukan secara mandiri kalau
               memang  merasa  terganggu  jika  disensus  oleh  petugas  BPS.  Santai  sekali  cukup  5  menit,
               cukup  memasukan  NIK  (Nomor  Induk  Kependudukan)  dan  nomor  Kartu  Keluarga  (KK),
               tinggal nanti menjawab 22 pertanyaan,” ungkapnya.

               “Tapi  kalaupun  tidak  mengisi  secara  online,  akan  kita  data  secara  konvensional  (door  to
               door). Itu akan dimulai pada 1 Juli hingga 31 Juli 2020, petugas yang kita rekrut di Kalbar
               ada sebanyak 7000 – 8000 orang,” tukasnya.

               Pada kesempatan itu, Wahyu mengimbau agar warga  Kalbar bersama-sama mensukseskan
               Sensus Penduduk 2020. Sebab Indonesia, kata dia, akan menuju Satu Data Kependudukan. Di
               mana  hal  itu  juga  terkait  dengan  registrasi  statistik  hayati  alias  inline  dengan  kebijakan
               pemerintah mulai dari kesehatan, pendidikan, bantuan langsung dan kebijakan lainnya.


               “Saya  imbau,  saya  mohon  kepada  warga  Kalbar  jangan  sampai  tidak  tercatat,  karena  kita
               akan  menuju  satu  data  kependudukan,  juga  terkait  dengan  registrasi  statistik  hayati,  yaitu
               akan  inline  dengan  kebijakan  pemerintah  mulai  dari  kesehatan,  pendidikan,  bantuan
               langsung.  Karena sekarang-kan semuanya berbasis KTP, kalau orang  yang tidak ada KTP
               atau NIK atau tidak terupdate, mohon maaf jangan sampai ke depannya nanti ada kendala
               dengan  kebijakan  pemerintah,  padahal  kita  sudah  memberi  ruang  agar  masyarakat  bisa
               terdata dengan baik,” imbaunya.


               Dirinya juga memastikan, pasca Sensus Penduduk 2020 ini, semua data penduduk tak akan
               lagi simpang siur atau data BPS berbeda dengan data yang lain.


               “Ke depannya kita akan satu data, semuanya sudah satu data, tidak ada lagi data BPS yang
               berbeda  dengan  data lain,  BPS  nanti  hasil  Sensus  Penduduk  2020  clear,  kita  serahkan  ke
               Dukcapil.  Kemudian  Dukcapil  setiap  tahunnya  nanti  akan  updating,  termasuk  masyarakat
               juga akan melakukan updating kependudukannya,” tandasnya. (Fai)

                                                                                                  11
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20