Page 18 - KOMPILASI BERITA MEDIA, SELASA 18 FEBRUARI 2020
P. 18
Tribunnews.com 17 Februari 2020
Ia mengatakan jumlah data kependudukan kurang lebih 5,4 juta, dan list datanya sudah ada
pada BPS. Tinggal nanti yang belum ada NIK dan KK didata sebagai penduduk tambahan.
“Saya mohon kepada warga Kalbar jangan sampai tidak tercatat, karena kita akan menuju
satu data kependudukan, juga terkait dengan registrasi statistik hayati, yaitu akan inline
dengan kebijakan pemerintah mulai dari kesehatan, pendidikan, bantuan langsung,” jelas
Wahyu Yulianto.
Ia mengatakan sekarang semuanya sudah berbasis ktp, kalau orang yang tidak ada ktp atau
nik atau tidak terupdate, jangan sampai ke depan nantinya ada kendala dengan kebijakan
pemerintah.
“Padahal kita sudah memberi ruang agar masyarakat bisa terdata dengan baik. Kedepannya
kita akan satu data, semuanya sudah satu data, tidak ada lagi data bps yang berbeda dengan
data lain. Setelah nanti hasil 2020 clear, kita serahkan ke dukcapil,” ujar Wahyu Yulianto.
Jadi dukcapil setiap tahunnya nanti akan melakukan updating, termasuk masyarakat juga
akan melakukan updating kependudukannya.
Satu Data Kependudukan
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat,
Antonius Rawing mengatakan Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh BPS Provinsi
Kalbar bebrbasis dari data Dukcapil .
“Data dukcapil ini valid saat dicatat . Lantas perkembangannya kalau masyarakat tidak
melapor jelas tidak valid . Ketidak validan itu akan ditemui pada saat sensus,” ujar
Antonius Rawing.
Antonius Rawing mengatakan, BPS akan menggunakan data dari Disdukcapil Kalbar untuk
melakukan sensus penduduk lantas ada perubahan data dari warga akan di sampaikan
kembali ke Dukcapil untuk di input kembali data tersebut.
Sehingga data yang dihasilkan dari sensus justru membantu validitas data dukcapil . Distulah
akan terwujudnya satu data .
Sensus tahun 2020 bisa dilakukan dengan sistem online menjadi langkah terobosan yang
sangat baik dan efisien, serta masyarakat juga gampang memahaminya . Bagi masyarakat
yang akrab dengan IT bisa menggunakan android.
“Jadi mereka tidak perlu buang waktu melayani petugas sensus dan mereka bisa input data
sendiri kecuali ada kebingungan mereka bisa kontak person yang sudah disediakan oleh BPS.
Saya melihat itu merupakan terobosan dan langkah besar yang di ambil BPS untuk
melakukan sensus secara online,” jelas Antonius Rawing.
14