Page 14 - KOMPILASI BERITA MEDIA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT, RABU 19 FEBRUARI 2020
P. 14
Antarnews.com 18 Februari 2020
"Saya setuju, jika pemerintah melakukan pengangkatan tenaga honor menjadi tenaga PPPK,
dimana ini merupakan solusi terbaik. Tinggal bagaimana penyelesaian proses administrasinya
yang perlu diperjelas," kata Ria Norsan.
Terkait wacana penghapusan tenaga honorer tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara-Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengatakan pada intinya, pemerintah pusat
tidak mengurusi perekrutan tenaga honorer di daerah selain ASN. Namun, terkait wacana
penghapusan tenaga honorer tersebut dirinya lebih setuju jika menggunakan istilah penataan.
"Bukan penghapusan, tapi penataan," katanya, belum lama ini.
Dia menyatakan pegawai pusat itu hanya ada pegawai resmi atau Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau disingkat P3K.
"Tenaga honorer daerah itu jangan dijanjikan jadi pegawai negeri, akan jadi beban pusat
nantinya termasuk pensiunnya," ucap Tjahjo.
Karena, kata dia, pegawai negeri sipil itu harus pintar (smart), harus sesuai kebutuhan,
mengurangi tenaga administrasi, tidak berlebihan juga tidak kurang.
"Kalau yang masih kurang saat ini diserahkan kepada bupati/wali kota dan gubernur, mau
mengangkat berapa saja, seperti DKI, karena APBD besar, bisa berapa saja, pasukan gorong-
gorong, kebersihan, pasukan bencana alam, ya, gaji sesuai upah minimum regional (UMR),"
katanya.
Ini, kata dia, bisa bersifat alih daya (outsourcing), sehingga istilahnya menjadi penataan,
bukan penghapusan tenaga di luar ASN di pemerintahan.
Sebab jika tidak ditata dari sekarang akan menjadi tumpang tindih status kepegawaian di
pemerintahan, sehingga banyak aksi. Demo tenaga honor, padahal harusnya tidak perlu itu,
tenaga honor menjadi urusan daerah, sesuai kemampuan daerah.
"Jangan honor dijanjikan, kamu tenaga kebersihan (cleaning service) nanti akan jadi CPNS,
inikan berat, padahal ada yang lebih utama, tenaga guru, kesehatan, tenaga penyuluh desa,
peternakan, pertanian dan perairan," ujarnya.*
Pewarta : Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020
10