Page 25 - E-MODUL PBL ASMIDA LESTARI-converted
P. 25
Gambar 12. Kapilaritas
Pada gambar tersebut, diameter dalam pipa kapiler dari kiri ke
kanan semakin kecil. Semakin kecil diameter dalam pipa kapiler, kenaikan
permukaan air di dalam pipa kapiler akan semakin tinggi. Permukaan zat
cair yang membasahi dinding, misalnya air, akan naik. Adapun yang tidak
membasahi dinding, seperti raksa, akan turun.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh-contoh gejala kapiler adalah
sebagai berikut. Minyak tanah naik melalui sumbu lampu minyak tanah
atau sumbu kompor, dinding rumah basah pada musim hujan, air tanah
naik melalui pembuluh kayu. Peristiwa air membasahi dinding, atau raksa
tidak membasahi dinding dapat dijelaskan dengan memperhatikan gaya
tarik-menarik antar partikel.
Gaya tarik-menarik antar partikel sejenis disebut kohesi ,
sedangkan gaya tarik menarik antar partikel tidak sejenis disebut adhesi
. Air membasahi dinding kaca karena adanya gaya kohesi antar partikel
air yang lebih kecil daripada gaya adhesi antara partikel air dan partikel
dinding kaca. Sedangkan, raksa memiliki gaya kohesi lebih besar
daripada gaya adhesinya dengan dinding kaca sehingga tidak membasahi
dinding kaca. Gaya adhesi air yang lebih besar dari kohesinya
menyebabkan permukaan air berbentuk meniscus cekung, sedangkan gaya
kohesi raksa lebih besar dari gaya adhesinya sehingga menyebabkan
permukaan raksa berbentuk meniskus cembung. Jika zat cair dimasukkan
ke dalam suatu pipa kapiler, permukaan zat cair tersebut akan
melengkung. Permukaan melengkung zat cair di dalam pipa disebut
meniskus.
E-Modul Fisika berbasis PBL (By: Asmida Lestari) Page 24