Page 106 - E-MODUL DINAMIKA ROTASI
P. 106

E-Modul Fisika                                                                          Model CinQASE




                   absis titik berat dihitung dengan persamaais titik berat dihitung dengan persamaa
                   abs
                         A  X    A   X             636648  
                    x    1   1     2    2                     6 cm
                                                        36
                             A    A               
                                                 48 
                              1      2
                        A   y   A   y             636248  
                    y    1  1     2   2                     3 ,7  cm
                                                      36
                            A    A              
                                               48 
                             1     2
                   jadi,, titik berat bangun pada gambar di atas terletak pada ,, titik berat bangun pada gambar di atas terletak pada jadi,, titik berat bangun pada gambar di atas terletak pada
                   jadi
                   koordinat
                   (6:;3,7) cm


                 4. Kita bagi benda, menjadi tiga, anggap setengah Kita bagi benda, menjadi tiga, anggap setengah lingkaran besar lingkaran besar

                   (berjari-jari R) adalah utuh lalu dikurangi dua buah setengah jari R) adalah utuh lalu dikurangi dua buah setengah jari R) adalah utuh lalu dikurangi dua buah setengah

                   lin
                   lingkaran kecil (berjarigkaran kecil (berjari-jari 0,5 R)










                      luas masing-masingmasing

                             1     2
                       A       R
                        1    2
                                          2
                                1   1          1     2
                       A           R         R
                         2      2   2         8
                                   
                                          2
                               1    1          1     2
                       A           R         R
                         3      2   2         8
                                   
                                    4R
                       X   R  ;  Y  
                         1       1
                                    3 
                                         1  
                                         4  R
                                           R
                            1            2     2R
                       X     R  ;  Y         
                         2         2
                             2           3      3 
                                         1  
                                         4  R
                                           R
                            1            2     2R
                       X     R  ; Y         
                         3         3
                            2            3      3 
                      Titik b
                      Titik berat lempengerat lempeng





      Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda imbangan Benda Tegar Kelas XI SMA
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111